Mengapa aku harus keberatan jika hatinya telah memilih
Mengapa aku harus berduka jika ia telah jatuh pada singgasana yang tepat
Mengapa aku masih mengingati bebayangan jika ia telah tak ada di sini
Mengapa aku belum rela sedangkan aku tak dapat mengubah segalanya
Senandung itu tak lagi bernyanyi untukku
Pun musim telah memutuskan tuk berganti rupa
Gerimis satu-satu ini justru mengingatkan akan luka
Hampir tak beda antara subuh dan senja
Bukankah purnama selalu datang tanpa ku meminta??!
Sejenak, serasa begitu lama radang ini mendera
Sejenak, aku lupa berapa lama waktu tersisa
Detik-detik ini berlalulah dengan bijak
Mungkin ini menyesakkan
Tapi aku tak ingin melewatkan
Tanpa memetik satu daun hikmah pun
Sekalipun itu selembar sisa yang jatuh
Selembar coklat kering yang tak kuduga
Mulanya sulit untuk percaya
Tapi segalanya adalah mungkin bagiNya
Tidak ada komentar :
Posting Komentar