Chocolate Covered Sesame Balls

Kamis, 25 Oktober 2007

Briefing dengan K’Estee kemarin....

Hari ini siaran PK dengan Lidya. Setelah bete abis dengan siaran pagi, akhirnya bisa ketawa juga... thanks Dhya, you made we (me and u) laugh this rain, cool, and ‘sepi’ morning..

Beberapa menit sebelum siaran kak Esti masuk ke studio dan bilang kalo setelah PK ada sedikit briefing. Langsung mixernya shock... ups salah, maksudnya kami yang shock... hehe.

1, 2, 3, setelah sekian menit, briefing pun mulai. Ngomong dan ngomong. Ngomong dan ngomong. Jadi tahu, kalau mixing Wis ternyata masih jelek. Beberapa waktu lalu juga ngerasa gitu. Beberapa hari lalu kak Esti juga naik dan perbaiki letak volume untuk playlist. Katanya, musik latar terlalu besar untuk ngomong di atas lagu. Jadinya cem balapan gitu... hehe. Jadi malu. Padahal kan udah hampir setahun di Antero.. 

Ngomong lagi tentang lagu-lagu yang boleh dan tidak boleh diputar di PK dan TI. Dsb. Dsb.

Ternyata asik juga ngomong dengan ‘kak Esti yang terbuka’. Selama ini, di luar briefing, setiap ada kekurangan dan kesalahan siaran kami, Kak Esti langsung negur aja. Banyak ‘istilah’ yang sering dipake kak Esti ketika menegur dan temen-temen sudah hafal betul. Ya tidak perlu lah disebutkan disini.. hehe

Ternyata selama ini kak Esti merasa udah kasih tahu semua aturan, format, dsb, tapi masih ada juga yang bandel. Kak Esti juga merasa sendirian melakukan semuanya. Kak Esti merasa iri juga dengan program2 KBR yang lebih maju. Kak Esti merasa selama ini ga ada diantara kami yang benar-benar bisa membantu beliau mengurus program hiburan. Kak Esti punya banyak rencana untuk program Radio. Subhanallah, semuanya hebat-hebat.

Katanya juga, kak Esti tu orangnya perfeksionis, makanya sulit menugaskan kami, maunya dikerjakan semua sendirian. Jadi lebih yakin sempurnanya.

Begitulah, ternyata berada di atas itu jauh lebih sulit ketimbang yang kita liat, kita bayangkan, dan kita perbincangkan sekarang. Berada pada posisi atas, disatu sisi menyediakan tangga bagi kita untuk meraih tempat yang lebih tinggi, membuat prestasi-prestasi yang lebih cemerlang. Tapi semua tidak semudah itu, dan dengan kemauan yang kuat setiap orang pasti bisa melakukannya. InysaAllah .

Berada di Antero hampir setahun adalah waktu-waktu yang sangat berharga. Mendapatkan banyak hal baru. Bertemu dengan teman-teman yang berbeda dalam banyak hal. Mulanya sendirian, trus jadi semakin dekat. Mulanya rame, sekarang tinggal sedikit. Mulanya ga asik, sekarang semakin menantang. Mulanya menggebu, tapi sekarang harus memotivasi diri untuk bisa bertahan. Complicated deh, pokoknya.

(Kalo kebetulan kak Esti baca, jangan stop dulu ya, ceritanya kita belum selesai koq :D..) tapi sebelumnya, Wis curhat dikit sama kak Esti, boleh ya...

Kalo balik lagi ke masa-masa training dengan Kak Esti dulu, ingat saat-saat senangnya...:) seperti training vokal misalnya, sesuatu yang belum pernah Wis lakukan sebelumnya. Sekalipun cuma beberapa minggu dan cuma seminggu sekali, seru juga. Karena waktu itu lagi semangat2nya. Tapi berselang beberapa bulan. Suasana terasa mulai, maaf sebelumnya, membosankan. Apalagi setelah beberapa temen ditarik dengan ‘spesial’ ke KBR, semua terasa jadi hambar. Sempat juga nanya “yang lain kapan?”, tapi cuma dalam hati. Iri juga rasanya. Siapa yang ga mau, setiap harinya jadi lebih baik. dan temen2 yang udah nyemplung ke KBR tampak seperti itu. Ada aja hal baru yang mereka lakukan, atau bahas, dan kita ga nyambung dengan semua itu.

Waktu itu Bang Aril sudah mulai menggeber presenter2 KBR. Terlihat perbedaan yang mencolok sekali dalam keaktifan, kesolidan, dan kemampuan siaran penyiar dan news presenter. Sebagai penyiar, jujur aja Wis sempat merasa down banget. Setelah program-program dan manajemen dibagi dengan jelas antara KBR dan program hiburan, perbedaan semakin tampak.

Waktu itu sempat terpikir untuk keluar. Dengan berbagai kekurangan waktu itu, Wis berusaha lo untuk siaran sebaik mungkin. Sebaik mungkin. Sekalian memberikan yang terbaik, karena niatannya waktu itu sudah bulat tekad mau off... hehe (tapi alhamdulillah, sampe hari ini masih di sini).

Ketika kita sudah berusaha tampil dengan performance sebaik mungkin (sekalipun kenyataan hasilnya masih “HANCUR”), dan tidak ada penghargaan atas apa yang berusaha kita lakukan, semuanya akan terasa melelahkan. Ditambah kritikan dan sejenisnya yang disampaikan dengan cara yang tidak sedap, siapa yang bisa tahan. Bukannya berharap banyak, karena toh memang Wis belum memberi banyak.

Pokoknya waktu itu terasa banget kalau Wis (dan melihat teman2 penyiar lainnya) tidak terberdayakan dengan baik.. (hehe bener ga sih istilahnya??) Padahal teman-teman penyiar yang lain (beberapa sudah tidak di Antero) punya potensi yang lebih besar dari pada yang Wis punya.

Tanggung jawab untuk melejitkan diri memang ada dipundak sendiri, tapi jika gayung tidak bersambut dari pihak radio (dalam hal ini manajemen), tentu sulit bagi penyiar untuk naik tangga..

Dan sekitar sebulan yang lalu, Setelah membawa berita beberapa kali di KBR, semua terasa jadi lebih fresh. Jadi semangat lagi. Semangat itu juga yang menyuntik semangat untuk siaran program radio.

Waduh, panjang juga ya curhatnya... hehe.

Ngomongin tentang Kak Esti yang perfeksionis dan sulit untuk berbagi tugas. Wis jadi berpikir, kalau segala sesuatu Kak Esti kerjakan sendiri, lantas kami ngapain dong di Antero?? Cuma datang, ngomong di corong, telp narasumber, dan jadi operator... hehe

Seringnya Kak Esti Cuma sharing rencana program, tapi ga pernah buat rencana aksi untuk kita kerjakan sama-sama.. 

Kak Esti selalu bilang kalau kita harus bantu kak Esti untuk membuat program Radio lebih bagus lagi, tapi kak Esti juga selalu bilang kalau kami ga mampu membantu apa pun untuk diselesaikan.. 

Kak Esti selalu bilang kalau kak Esti banyak sekali hal yang harus dipikirkan dan dikerjakan, tapi kami ga pernah tahu lo apa saja perkerjaan yang sedang kak Esti kerjakan yang bisa kami bantu.

Seandainya di dunia ini ada sorang kak Esti yang lain, Wis yakin kak Esti dan kak Esti yang lain itu tetap akan bekerja sendiri-sendiri karena semakin banyak orang yang tidak bisa dipercaya dan bisa diharapkan... hehe

Bagusnya, juga jadi semakin banyak orang yang santai... hehe

Setelah semuanya, maaf, mungkin memang Wis sama sekali tidak patut untuk ngomong seperti di atas dengan kak Esti..  mumpung masih lebaran... masih anget maaf lahir batinnya... maafin ya..
s
Mudah-mudahan kita bisa menjadi semakin bijak setiap harinya.

Mendung...

Kadang kita merasa sudah melakukan segalanya dengan benar. Telah meletakkan niat pada tempat yang paling tepat. Telah memilih langkah yang paling jitu. Merasa mengendarai kendaraan yang paling baik. Karena itu berbesarlah hati ketika saat ini kita gagal. Selama masih ada mentari esok hari, masih beribu kegagalan akan kita lalui. Supaya kita dapat merasakan kemenangan dengan sebenarnya. Jangan pernah memaki penundaan ini.

Tapi Allah mengatur segalanya. Kecewa rasanya ketika masih menemukan rasa kecewa saat-saat keinginan tak sesuai harapan. Ternyata hati yang kita kira telah ridha, belum lagi ikhlas. Lantas mana bisa kita ridha... . Karena manusia juga manusia. Memang masih banyak kekurangan yang harus kita perbaiki dari diri, setiap hari. Jangan kecewa, karena memang kehinaan dan kekurangan itu melekat pada manusia, supaya kita hanya berharap kepaada Sang Sempurna, Allah azza wa jalla... kepadaNyalah meminta dan menyandarkan hati kita.

Lagi-lagi. Obsesi diri yang terlalu besarlah yang kemudian menenggelamkan semua kenyataan yang seharusnya tampak. Menghamparkan buih-buih rasa tak menentu. Lagi-lagi, ternyata kita belum lulus ujian ini. Lagi-lagi, seperti tidak mendapat yang kita usahakan. Karena itu kita harus mengusap hati ini dengan minyak lapang dada. Boleh saja mimpi itu mencakar langit-langit. Boleh saja ambisi itu menggunung tinggi. Dan Allah pun sebenarnya tak pernah luput memperhatikan segala sesuatu yang kita lakukan. Segala sesuatu yang mungkin kita anggap prestasi. Tapi Allah lebih tahu, tentang sesuatu yang kita inginkan, dan sesuatu yang kita sanggup untuk memikulnya, dari pada kita sendiri.

Hampir selalu kita mencari sesuatu terlalu jauh ke seberang. Padahal yang kita impikan ada dekat, dekat sekali jika kita mau membuka mata. Dan ketika kaki telah melangkah terlalu jauh. Menapaki pelabuhan mimpi yang kita singgahi. Menjadi asing di negeri impian. Menyusuri hijau sawah yang bukan kampung kita. Menapaki jalan setapak yang bukan jalan yang biasa. Menyinggahi rumah-rumah yang bukan rumah kerabat dan tetangga kita. Bertemu dengan pribadi-pribadi yang menyunggingkan senyum, menatap marah, putus asa, atau sekedar lewat tanpa menyapa kita. Asing. Begitulah kehidupan. Begitulah mimpi yang kita tuju, mungkin. Tapi kita bisa menggambarkannya, hampir, dengan sangat jelas... Sejauh apapun kita melangkah, ingatlah pijakan yang pernah kita lalui. Sehingga kita bisa menghargai setiap tetes cinta yang telah mengantarkan kita hingga sejauh ini. Setiap tetes pengorbanan yang menyertai langkah sukses kita. Akan ada masanya, ketika kita akan merindukan semuanya, namun merasa sangat jauh untuk kembali dan memeluknya dengan penuh sayang.

Siang menjelang ashar, 03.31 wib, Selasa, 23 Oktober 07, Syawal 11 1428H. Bingung tentang apa yang terasa. Penat. Kecewa. Rindu. Dan impian-impian yang melambai dari jauh. Tanpa Mu, terasa berat waktu berlalu.

Hati ini telah berusaha untuk patuh. Aku khawatir akan penyakit-penyakit yang tidak hanya menjauhkan diri dariMu, tapi juga membuat ku kehilangan semua rindu untukMu.
Segaris luka selalu kan tergores setiap hari. Setiap musim.

Engkau yang memberiku penawar. Engkau yang menguatkan langkah kaki. Kendati aku bukan siapa-siapa. RidhaMu adalah impian tertinggiku.

Pada apa pun yang sedang kujalani, Engkau lebih tahu kebaikannya untukku. Maka tunjukilah hati yang tak pernah puas ini. Jika ini tak membuatMu ridha, betikkan keiginan yang kuat untuk pergi. Gerakkan langkahku untuk kuat beranjak dari sini.

Semoga kita menjadi semakin banyak bersyukur...

Minggu, 21 Oktober 2007

Do You Know ?

Oleh: Tidak Diketahui
Sumber: Milis Motivasi

Tahukah anda kalau orang yang kelihatan begitu tegar hatinya, adalah orang yang sangat lemah dan butuh pertolongan?

Tahukah anda kalau orang yang menghabiskan waktunya untuk melindungi oranglain adalah justru orang yang sangat butuh seseorang untuk melindunginya?

Tahukah anda kalau tiga hal yang paling sulit untuk diungkapkan adalah :Aku cinta kamu, maaf dan tolong aku

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian warna merah lebih yakin kepada dirinya sendiri?

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian kuning adalah orang yang menikmati kecantikannya sendiri?

Tahukah anda kalau orang yang suka berpakaian hitam adalah orang yang ingin tidak diperhatikan dan butuh bantuan dan pengertian anda?

Tahukah anda kalau anda menolong seseorang, pertolongan tersebut dikembalikan dua kali lipat?

Tahukah anda bahwa lebih mudah mengatakan perasaan anda dalam tulisan dibandingkan mengatakan kepada seseorang secara langsung?

Tapi tahukah anda bahwa hal tsb akan lebih bernilai saat anda mengatakannya dihadapan orang tsb?

Tahukah anda kalau anda memohon sesuatu dengan keyakinan, keinginan anda tsb pasti dikabulkan?

Tahukah anda bahwa anda bisa mewujudkan impian anda, spt jatuh cinta, menjadi kaya, selalu sehat, jika anda memintanya dengan keyakinan, dan jika anda benar2 tahu, anda akan terkejut dengan apa yang bisa anda lakukan.

Tapi jangan percaya semua yang saya katakan, sebelum anda mencobanya sendiri, jika anda tahu seseorang yang benar2 butuh sesuatu yg saya sebutkan diatas, dan anda tahu anda bisa menolongnya, anda akan melihat bahwa pertolongan tsb akan dikembalikan dua kali lipat.

Hari ini, bola PERSAHABATAN ada dilapangan anda, kirim ini kepada orang yang benar2 sahabat anda (termasuk saya jika saya juga sahabat).

Juga,jangan merasa kecewa jika tidak ada seseorang yang mengirimkannya kembali kepada anda, anda akan mengetahui bahwa anda akan tetap menjaga bola untuk orang lainnya

Lebih baik kah kita???

Assalamualaikum teman2 semua...
pa kabar hari ini? senang sekali bisa menyapa semua... hi :)

lebaran baru saja berlalu, perayaan tahun ini barangkali lebih meriah dari biasa.
suasana syawal tahun ini barangkali berbeda. baju baru mungkin lebih banyak.
silaturahmi insyaALLAH sampai kemana saja.

mudah-mudahan ada juga yang berubah dari diri...
menjadi lebih baik adalah keinginan yang selalu ada
tapi melakukan perubahan setiap hari bukanlah hal mudah
membiasakan kebaikan dalam setiap langkah kaki adalah impian
namun godaan yang ada jauh lebih banyak bukan...?

kadang kesal, sekalipun yang cuma kita simpan dalam hati, melupakan kita akan
tujuan-tujuan akan ridhanya... bahkan melupakan kita apa itu ridha...

amarah-amarah kita membuat kita kadang tidak adil, sekalipun pada diri sendiri...
apalagi pada orang-orang yang ada dan mencintai kita..

tujuan-tujuan pribadi membuat kita semakin jauh... jauh sekali..

jika ramadhan kemarin telah lah lalu tanpa terasa, ambillah syawal ini...
mulailah hari ini... saat ini... dengan hal paling kecil yang tampak di depan mata...

mari berbenah setiap hari. semoga kita bisa. yakinlah kita bisa. karena kita memang harus bisa

insyaAllah Allah membantu kita..

mungkin sedikit terlambat, di hari ke 9 syawal ini, saya juga ikut mengucapkan (mudah2an bukan ikut2an ya:) )
SELAMAT HARI RAYA ID FITRI 1428H
MOHON MAAF LAHIR BATIN

wasalamualaikum wr.wb

Kisah Nasruddin : Pasangan Ideal

Suatu hari, Mulla Nasruddin jalan-jalan dengan seorang teman sambil ngobrol. “Besok saya menikah, Mulla,” kata temannya dengan nada gembira. “Bukankah perkawinan itu menyenangkan? Apa kah Mulla pernah berfikir untuk menikah?” tanyanya.

Nas ruddin tersenyum dan berkata, “Di masa muda, tiada yang saya pikirkan selain menikah. Pada kenyataannya, beg itu inginnya mendapatkan istri sempurna sampai saya keliling dunia
untuk mencarinya.”

“Di Damaskus, saya bertemu dengan sorang wanita cantik yang spiritual, baik, dan menyenangkan. Tapi dia tak punya pengetahuan umum dan pengetahuan tentang dunia. Di Isphahan, saya bertemu dengan perempuan yang baik, cantik, dan berpengetahuan luas, tapi dia tidak tertarik pada kehidupan spiritual.”

“ Mulla selanjutnya pergi kemana saja?” tanya temannya.

Mas ruddin kembali tersenyum “Saya lupa kemana saya, tapi saya bertemu dengan seseorang perempuan yang benar-benar cantik, spiritual, baik, dan berpengetahua n luas tapi dia tidak bisa berkomunikas i dengan bai. Akhirnya saya ke Kairo dan disana sesudah mencari
kesana sini, saya menemukan calon sempurna. Dia memiliki segala sesuatu. Dia memiliki segala sesuatu yang saya inginan dalam diri seorang ostri. Dia benar-benar sempurna.”

“Lalu kenapa Mulla tidak menikah sengannya?”

“ Itulah,” kata Nasruddin sambil menggeleng -gelengkan kepada. “Dia juga mencari suami sempurna.

Memilih Untuk Sukses (anonim)

Beberapa besar tanggung jawab yang berani anda ambil...? Semakin besar tanggung jawab yang berani anda pikul - semakin besar sukses yang bisa anda capai. Beberapa orang melihat masalah sulit - dan mengatakan: "Itu bukan urusan saya." Sementara ada orang lain yang melihat situasi yang sama - dan mengatakan : "Saya akan membuat hal itu menjadi urusan saya. Saya akan berbuat sesuatu." Coba tebak, siapa di antara keduanya yang akan sukses...?

Ada sedemikian banyak alasan (dan beberapa diantaranya alasan yang sempurna) - untuk tidak mengambil tanggung jawab. Lalu mengapa ada orang yang mau mengambil tanggung jawab...? Karena dengan mengambil tanggung jawab - berarti mereka MEMILIH untuk mencapai sesuatu, memilih untuk sukses, memilih untuk membuat perbedaan.

Kita bisa saja hidup tenang tanpa mengambil tanggung jawab. Tetapi apakah hidup anda hanya untuk "numpang lewat"...?

Perhatikan, setiap kali anda melihat orang melarikan diri dari tanggung jawab, ambillah kesempatan untuk bertanggung jawab. Buat pilihan yang mendukung anda untuk sukses dan berhasil. Pilih untuk bertanggung jawab - dan anda akan berhasil.