aku masih termangu
oleh hari yang berganti rupa dengan tiba-tiba
masih bingung, dengan hujan yang kadang deras
dan setelahnya matahari tak pernah mengalah
aku masih gagu untuk menjelaskan
mengapa begitu cepat musim berganti rupa
mengapa begitu mudah hati berganti warna
ketika sakit mendera
serasa waktu berjalan lama
tapi ketika maaf itu terbuka
seperti udara yang menembus
di antara celah sempit tanpa rongga
Semoga kedengkian itu benar-benar telah mencair dengan pelan
Semoga kemaafan itu menyelinap dan menyelimuti penuh hati kita
La haula wa la kuwwata illa billah...
Ya Allah,
Seandainya perasaan begini dapat bertahan selamanya
Seandainya kedamaian ini milikku selalu
tapi itu hanya pengandaian ku
tak dapat begitu
alhamdulillah
aku bisa bilang apa lagi
rasanya seperti menjadi bayi
mudah-mudahan engkau juga
bismillah...
kali ini kusebut namaMu di akhir syukurku
sebagai pertanda,
akan selalu ada namaMu di awal langkahku (insyaAllah)
allahumma amiin
---
nb; Ya Allah, ini dari hati, sekalipun tanpa air mata, sekalipun banyak yang hamba sembunyikan dalam hati dari manusia, namun Engkau dapat mambaca. Lihatlah hati ini, sirnakan segala niat jahatnya, hapuskan semua kedengkian dan kebencian yang bukan karenaMu. Gantilah ia bila tak pantas lagi tubuh ini menyandangnya.
Allahu Akbar! Dengan takbir ini kami berharap Engkau menoleh dan melihat hati yang bimbang ini
Tidak ada komentar :
Posting Komentar