Jadi sore itu sepulang kantor
saya ke kos Nadia, mau jemput dia dan anterin dia ke berobat. Tapi ternyata
Nadia-nya malah sore itu ada janji konsul mendadak. Setengah jam setelah adzan
Isya barulah Nadia tiba di kos. Tak lama kami pun berangkat. Singkat cerita,
setelah urusan saya dengan Nadia selesai plus makan bareng dan anterin dia
pulang, saya pun pulang menuju kos saya yang sebenarnya masih di kawasan yang
tidak jauh dari situ. Karena waktu itu sudah pukul sepuluh lebih saya memilih
pulang melalui jalan protokol untuk menghindari hal-hal yang tidak kita
inginkan.
Sebelum memasuki kawasan perumahan,
ada jalan kecil namun sudah mulus beraspal yang di sisi kiri-kanannya penuh
persawahan. Jalanan ini tidak terlalu panjang, ada satu dua rumah yang
berjauhan di sepanjangnya, ada bangunan sekolah dasar tidak jauh setelah kita
memasukinya. Pada pagi hari saya selalu sangat menikmati jalanan ini, jika hari
sedang cerah kita bisa melihat matahari menyiram pepadi (yang sekarang sedang
hijau-hijaunya).

Begitu sampai di rumah, saya
merasa biasa saja. Saya pikir memang sama sekali tidak membekaskan apa pun pada
saya. Namun esok paginya, ketika saya keluar pagi-pagi berangkat ke kantor
seperti biasa, semua laki-laki bermotor tanpa helm yang saya temui jadi
menakutkan buat saya, pfff!
Dan sekarang semuanya terasa
lebih menyeramkan, tidak hanya malam- bahkan pada siang hari sepi ketika di
belakang saya ada pengendara motor laki-laki saya jadi ketakutan sendiri dan
langsung minggir lebih kiri. Bahkan tadi ketika saya menjemput londrian, sepanjang
jalan Mohd Hasan yang tidak sepi itu pun saya ketakutan sendiri. Ada pengendara
laki-laki membonceng kawannya, dan kebetulan mereka tidak berhelm, saya lewati
dengan kecepatan kencang, dan saya mengurangi kecepatan di tempat ramai, tidak
lama serasa ada yang menyusul di belakang dengan kecepatan biasa, ternyata itu
pengendara yang tadi, saya kaget dan spontan menyingkir lebih ke kiri, lelaki
yang dibonceng itu sampai-sampai menertawai saya, tapi saya ga peduli.
Rasanya sangat tidak enak
mengendarai motor sambil ketakutan begitu. Memang baiknya perempuan itu tidak
pulang malam kan ya? :( tapi itu pun untuk alasan yang tidak direncanakan
begitu. Tadi pun pas ambil londrian saya sampe kesel sendiri kenapa ga diambil
sore-sore aja, worst!
Well, lebih berhati-hati ya jika
harus keluar malam sendirian, di tempat yang kelihatan dan kedengaran paling
aman sekalipun. Di tempat ramai saja orang berani berbuat yang aneh-aneh,
apalagi di tempat sepi dan gelap. Jika tidak terlalu mendesak sebaiknya tunda
sampai besok pagi saja. Jaga diri ya Gals..
Kenapa gak bilang hai Tuwis klo takut.... 😑
BalasHapusBesok2 klo keluar ajak k'Atik