Hari ini tadi saya dan temen saya Rahmi berkunjung ke rumah Wiwik. Sebenarnya awal februai lalu kami juga sudah silaturrahim tuk melihat dek Fariss (anak pertama Wik). Tp sekitar seminggu y lalu kami berencana ngunjungi wiwik lagi krn dalam beberapa hari ini suaminya y dinas di Nunukan bakalan memboyong mereka berdua ke Kalimantan sana.
Wiwik nampak lebh kurus dr sebelumnya. Berat badannya tinggal 45. Nampaknya mengurusi batita memang bukan hal yang sederhana yang harus dilakoni oleh perempuan yang baru pertama kali punya anak.
Wiwik pernah cerita soal kehidupan mereka di Nunukan yang bisa dikatakan jauh dari peradaban modern. Sampai sekarang pun masih terselip satu dua ceritanya tentang sulitnya menjangkau layanan masyarakat y di sini serasa dalam genggaman jari.
Melahirkan anak pertama tanpa ditemani suami- barangkali dialami banyak orang juga di luar sana, tapi mendengar langsung dr teman sendiri, yang kesakitan dan sukanya menjadi rasa kita juga- tentu berbeda..
Satu hal yang melegakan adalah menemukan Wik dapat terus berbinar krn adanya Faris di sampingnya. Baginya; Faris is everything.. Suatu hari nanti saya pasti akan merasakan perasaan semacam itu juga, amiin, semoga..
11.23
Saya yakin bahwa perasaan 'khawatir' semacam y saya rasa ini, pasti sudah dirasakan oleh banyak perempuan yang usianya sudah mendahului saya. Kakak saya, kakak2 yang saya kenal, teman2 fb yang saya tau mereka masih lajang namun usia mereka sudah lebih dr saya, dan banyak perempuan lain yang usianya menanjak terus tapi jodohnya tak kunjung tiba..
Bila melihat ke bawah seperti itu, khawatir saya justru berubah jadi syukur. Khawatir saya menciut seperti balon-balon udara yang menciut karena kehabisan volume isinya. Maka saya pikir, tidak lah perlu saya tergesa-gesa, menentukan limit batasan menikah 6 bulan kedepan sekalipun orang tua memberi lampu hijau dalam waktu segitu.. Pada waktu yang tepat orang yang tepat pasti akan muncul kan? Tentu saja itu tidak berarti saya mencuekkan diri dari pencarian. Ini hanya sekedar mendamaikan hati saya karena melihat satu persatu teman di ijab kabul..
Dengan seorang teman dekat perempuan, saya sering mempertanyakan pertanyaan, yang sebenarnya itu hanya sebuah retoris y akan dijawab waktu. Seperti misalnya; bagaimana pertemuan itu akan terjadi, siapa, tiba2 saja qt sudah berada dalam proses yang tidak terduga namun terencana dan kita nanti-nantikan.. Hehhehe, betapa pertanyaan y bodoh yaa? :D
Ketakutan saya y lain adalah; yaitu jika nantinya saya tidak dapat menerima orang yang nantinya akan saya nikahi. Itu sama besarnya dengan ketakutan akan penolakan diri sendiri.
Apa pun itu, dan siapa pun the right man nya, semoga saya siap untuk menerima.. Huff, perubahan bukanlah sesuatu y mudah utk dijalani.
Dan y paling penting adalah; semoga saya dapat benar2 'berbekal' untuk itu., semoga Allah memudahkan, amiin
11.38
Dear,
Sebenarnya ada banyak sekali hal yang harus dibenahi dari saya. Saya sendiri bingung mau mulai dari mana. Nampaknya banyak y harus di 'susun' ulang.
Tau ga? Udah lama banget ga nulisin listing of thing I wish to do n I wish to have.. Betapa beberapa tahun ini terasa seperti mengalir saja mengikuti arus yang ada. Dan yang 'nothing' ini berasa koq makin ga ada apa2 nya ya, dan memang itu kenyataannya
Semoga masih ada jeda beberapa hari lagi sebelum distributor kembali aktif, jadi saya jd ada waktu mengkontemplasi apa-apa itu yang crowded dalam hati dan pikiran saya..
Hehehe, ga koq, bukan hanya karena besok saya mau ulang tahun :D, tapi karena ini memang sudah jauh hari ingin saya lakukan..
So,
Tetap semangat, n c u.. :)
11.51
sumber gambar: dwarf.org.uk , th.wikipedia.org
koq 28 sih? bukannya masi masi 27 ? =D
BalasHapuseh?? masa sih?
BalasHapussalah hitung nih berarti? horeeee *loncat loncat*
terpaksa gambar2nya diganti denk :(
BalasHapuseh?? hitung ndirilah...tahun lahirnya berapa kan wis yg tau :p
BalasHapus