Berusaha untuk sendiri itu tidak mudah. Tapi mengapa kesendirian yang telah lebih lama ku lalui ini tidak mudah untuk kuteruskan. Mengapa? Tidak tau. Pada mulanya aku menjadi tidak bahagia. Pada awalnya semua menjadi sangat berat. Seperti semua berpaling dan menjauh meninggalkan aku. Padahal sebenarnya tidak begitu.
Kadang menjadi sendiri itu lebih baik, benar kan? Sekalipun itu tidak mudah. Kita butuh waktu untuk menyelami apa yang membuat kita butuh untuk bersama. Kita butuh waktu untuk memikirkan kembali mengapa kita tidak lagi bersama, dan mencoba untuk menerima ketika jawaban-jawabannya adalah sesuatu yang tidak kuasa kita untuk megubahnya. Di luar kehendak kita. Mudah-mudahan kita bisa menerimanya. Amiin.
Kita harus percaya, bahwa ini hanya penggalan. Ini hanya bagian yang kita lalui dalam waktu perjalanan. Ini adalah pahit yang harus kita tenggak demi kesembuhan kita. Ini adalah sakit yang akan sembuh ketika musimnya telah berlalu. Ini adalah sepi, untuk sejenak kita memaknai dan menysukuri kebersamaan yang sekarang tidak lagi.
Jangan ucapkan apa pun, kecuali itu membuat segala sesuatu menjadi lebih baik. Biarkan hening melumat detik-detik waktu ini. Biarkan hati kita yang memaknainya dan menerimanya dengan sempurna. Berusaha meyakinkan diri sendiri, bahwa semua akan berlalu.
Pada kecepatan rata2 ini, mudah-mudahan semua baik-baik saja. Bukan karena cukup tenang aku tidak membuat percepatan. Tapi karena aku tidak cukup yakin untuk membuat percepatan. Tidak cukup yakin dengan kekuatan yang ku punya. Tidak cukup yakin dengan jarak yang ada di depanku. Tidak cukup yakin kalau aku tidak akan menabarak.
Biarkan aku berlalu dengan kecepatan standar ini. Ini lebih baik untukku. Supaya aku bisa memaknai setiap yang aku lalui dengan baik.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar