23 Nopember 2011
Very Very Suddenly Vacation
Ku kira semalam aku akan melihat bulan di kota ini; Banda Aceh, lagi. Sambil terkenang-kenang lagu nya KLA Prject; Tak Bisa ke Lain Hati. Kenyataanya, baru subuh hari nya, tepatnya pukul 4.35 daku tiba di sini. Dan ketika sebuah becak membawa ku dari terminal Batoh ke Darussalam, sama sekali tidak ada penampakan bulan, jangankan bundar dan besar seperti sebuah subuh tengah Mei lalu, yang menyabit pun tiada. Hanya ada satu bintang yang kecil sekali kelihatannya, dan redup pula cahaya nya- seredup keinginanku untuk datang kali ini. Tadinya aku ingin menikmati jalan protokol dari persimpangan empat Jambo Tape hingga Darussalam, tapi tukang becaknya terlanjur motong dari Beurawe tembus Lambhuk- Lampineung, baru kemudian Darussalam.. sedikit kecewa karena tidak bisa menengok pinggiran jalan kota ini dalam balutan subuhnya. Lalu diam-diam aku berjanji, aku akan datang lagi
ini ditulis dalam perjalanan dari Putro Phang 8 Darussalam hingga Montasik, menuju Lhokseumawe, sore yang dingin dan lembab, tapi tidak ada hujan. Syukurlah supir L300 nya cukup paham dengan selera anak muda ini (hihihi..) diputarnya lagu-lagu yang cukup menentramkan hati; You and I, Beautiful Girl, I Think I Love U, etc deh.. kebanyakan adalah lagu-lagu jadul nan asik yang sering saya dengar pas saya SMP dulu.. terima kasih pak Pir.. :)
Lalu tiba-tiba saja aku sudah tiba di rumah. Rasa nya seperti baru pulang keliling Indonesia- penat ini terasa sampai ulu hati- and i m not going to ask what's going on anymore. Kota itu, jika tidak menyisakan ceria yang luar biasa, maka selalu saja membias sisakan penat yang begitu rupa, oooh.. rasanya pengen tidur seminggu lagi. Aku lupa dini hari itu aku tidur jam berapa- tapi kantuk yang menggantung di sepanjang perjalanan entah kemana terbangnya kemudian hingga aku tidak ingat tiba-tiba saja sudah pagi lagi- siap siap lagi- rutinitas lagi seperti biasa.. betapa indahnya.. :)
24 Nopember 2011
Obat Anti Penat
Apakah engkau pernah mendengar kata 'anti '? "anti pecah' misalnya, yang sering kita temukan pada timba-timba plastik yang hitam warna nya itu. 'anti lelet', yang menjadi jargon salah satu provider internet yang iklannya lagi heboh itu. 'anti huru hara', yang tersemat pada tameng-tameng pelindung polisi-polisi yang dibariskan pada setiap demontrasi. 'anti histamin', yang hampir selalu jadi salah satu komposisi obat batuk dan obat obat demam itu.. 'anti nyamuk', yang kita temukan pada dus dus obat nyamuk, atau pada kemasan obat nyamuk elektrik yang tak berasap namun tetap beracun itu.
Menurutmu mengapa aku harus berpanjang-panjang menjelaskan arti kata 'anti' ini dengan menyebut demikian banyak contohnya, apakah itu penting? sesungguhnya itu semata-mata karena aku tidak mengerti bagaimana cara menjelaskan kepadamu tentang kata 'anti' yang ingiin kudefinisikan ini..
Dan kukatakan kepadamu bahwa kekecewaan adalah anti bagi kepenatan bagaiamana pun hebatnya kelelahan menderamu.
Tadinya aku ingin mengawali sore ini dengan pulang cepat, bersih-bersih, dan berangkat tidur lebih cepat setelah Suddenly Vacation yang cuma sehari dan memenatkan setiap inci dedaging ini..
Dan sekali lagi ku katakan kepadamu bahwa kecewa adalah obat bagi setiap penat. Membuatmu ingin menyelesaikan setiap pekerjaan padahal seharusnya itu dikerjakan besok. Membuatmu menunda-nunda pulang dan kemudian kemalaman di jalan. Membuatmu tak ingin berhenti padahal engkau sudah sampai..
dan 'kecewa' ku pikir adalah 'anti penat' yang luar biasa, lebih ampuh dari tidur sepanjang apa pun. membuaka mata sekalipun engkau ingin memejamnya.. selalu begitu.. selalu begitu.
#tentu saja kurang tepat jika judul ini menjadi 'Suddenly Day'. bagaimana pun terkejutnya kita dengan apa yang terjadi dalam hari, sesungguhnya itu adalah bagian dari rencana Maha Besar dan maha Kuasa Nya.. very beautifull life to always believe and behalf on Him.. :)
Selasa, 29 November 2011
Minggu, 20 November 2011
Sabtu, 12 November 2011
Tentang Langit
tadi malam langit begitu saga merahnya. kadang aku menjadi sangat heran. barangkali engkau sudah terlampau sering mendengar ajy menyebut-nyebut ketakjubanku pada langit, hingga ketika keheranan menyergapku sebentar-bentar aku menatap kepadanya. tatapanku kepada langit, selalu saja seperti tatapan orang-orang kampung kepada gemerlap lampu-lampu kota- takjub tak terkira.
langit, atap yang mengangkasa, menelikung pada setiap ujung pandang kita, kemana pun mencari kakinya takkan pernah ada, pemayung yang setia oleh derai hujan, terik siang, juga kanvas bagi gurat pelangi.
masih tentang langit. ada guratnya yang tidak terlalu biru yang pernah ku lihat. serakan awan-awan putih menjelang jam 10 ssebuah siang. rasanya tak percaya dapat melihat langit sedekat itu. mari kuberitahu engkau sebuah rahasia, bahwa langit terlihat lebih dekat ketika engkau berada di perbukitan yang menanjak. kau tidak percaya? tapi aku telah melihatnya. langit biru yang terasa begitu dekat, tapi sekalipun aku berada di gundukan bukit yang semakin menanjak tidak berarti aku dapat serta merta menggapainya..
masih tentang langit, yang mengguyurkan hujan. yang ketika lebatnya seperti derai manik-manik yang tidak putus-putus dari langit. dan gerimisnya adalah derai manik-manik yang malu-malu namun tetap teratur dalam benang udara yang lembab.
sama sekali tidak masalah jika engkau tidak berkenan pada perumpamaan-perumpamaan yang kubuat. kupikir kita dapat mendefinisikan sesuatu pelan-pelan hingga mudah-mudahan nanti menjadi definisi yang lengkap dan sempurna.
ada beberapa bagian dari hujan, yang bau tanah yang selaul timbul sebelum derasnya, suaranya yang memukul rerumput batu dan jalan beraspal ini, yang arahnya menusuki kemana angin berlari, adalah beberapa bagian yang ingin kujumput dan kusimpan penggalnya, yang membuat mengingatmu; engkau dimana.
tentang langit, yang bila aku memejam mata, sekalipun beberapa mili detik saja- mata ini menjadi tentram ketika menemukannya kembali di atas sana.
tentang langit yang selalu membuat kita tengadah, dan terus berharap hujan-hujan syukur dapat terus hujami hati ini.
masih tentang langit, yang kupandangi setiap pagi, langit yang mungkin sama engkau pandangi, dan sama kita temui tenggelam rekahnya di sore hari, adalah rahasia.. adalah rahasia.. adalah rahasia, untuk apa pun itu pertemuan yang tidak kita ketahui gaibnya.
#hufff. lega :)
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau condongkan hati kami pada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Mahapemberi (karunia).” (Ali Imran: 8)
langit, atap yang mengangkasa, menelikung pada setiap ujung pandang kita, kemana pun mencari kakinya takkan pernah ada, pemayung yang setia oleh derai hujan, terik siang, juga kanvas bagi gurat pelangi.
masih tentang langit. ada guratnya yang tidak terlalu biru yang pernah ku lihat. serakan awan-awan putih menjelang jam 10 ssebuah siang. rasanya tak percaya dapat melihat langit sedekat itu. mari kuberitahu engkau sebuah rahasia, bahwa langit terlihat lebih dekat ketika engkau berada di perbukitan yang menanjak. kau tidak percaya? tapi aku telah melihatnya. langit biru yang terasa begitu dekat, tapi sekalipun aku berada di gundukan bukit yang semakin menanjak tidak berarti aku dapat serta merta menggapainya..
masih tentang langit, yang mengguyurkan hujan. yang ketika lebatnya seperti derai manik-manik yang tidak putus-putus dari langit. dan gerimisnya adalah derai manik-manik yang malu-malu namun tetap teratur dalam benang udara yang lembab.
sama sekali tidak masalah jika engkau tidak berkenan pada perumpamaan-perumpamaan yang kubuat. kupikir kita dapat mendefinisikan sesuatu pelan-pelan hingga mudah-mudahan nanti menjadi definisi yang lengkap dan sempurna.
ada beberapa bagian dari hujan, yang bau tanah yang selaul timbul sebelum derasnya, suaranya yang memukul rerumput batu dan jalan beraspal ini, yang arahnya menusuki kemana angin berlari, adalah beberapa bagian yang ingin kujumput dan kusimpan penggalnya, yang membuat mengingatmu; engkau dimana.
tentang langit, yang bila aku memejam mata, sekalipun beberapa mili detik saja- mata ini menjadi tentram ketika menemukannya kembali di atas sana.
tentang langit yang selalu membuat kita tengadah, dan terus berharap hujan-hujan syukur dapat terus hujami hati ini.
masih tentang langit, yang kupandangi setiap pagi, langit yang mungkin sama engkau pandangi, dan sama kita temui tenggelam rekahnya di sore hari, adalah rahasia.. adalah rahasia.. adalah rahasia, untuk apa pun itu pertemuan yang tidak kita ketahui gaibnya.
#hufff. lega :)
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau condongkan hati kami pada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Mahapemberi (karunia).” (Ali Imran: 8)
Kamis, 10 November 2011
Bulan di Nopember
Oya, beberapa malam ini bulan bagus sekali, seperti pada malam-malam bulan ini setahun-bahkan dua tahun sebelumnya juga begitu. Kau tidak percaya?? Aku juga hampir tidak percaya. Tapi nampaknya, begitulah posisi bulan pada bulan Nopember. Semalam, ada sedikit gerimis- tapi hanya sebentar- dan langit tetap terang benderang. Dan bulan, seperti yang kukatakan tadi- posisinya sama seperti setahun dua yang lalu- bersandingan dengan satu bintang- tapi aku tidak tau itu bintang (atau bahkan mungkin planet) apakah gerangannya.
Aku tidak akan lupa, saat-saat pulang dari Lamnyong pada tahun 2008 itu, melewati jembatannya seterusnya dengan kecepatan hanya 40, dan selalu menyempatkan diri untuk tengadah- bulan terlihat sangat indah dalam arah pulang ke Darussalam. Waktu itu aku nge-kost di Limpok. Sejak bulan-bulan akhir tahun itu hampir setiap malam ada bulan di dalam mata ini, hampir selalu terlihat indah- sekalipun suasana mengeruh- sekeruh mendung yang mestinya hadir pada bulan-bulan penghujung tahun.
Dan hari ini, sebuah Nopember yang lain. Dimana hari telah berbeda, dan satu-satu hari yang lalu itu masih juga kupahami adanya, masih coba kuresapi mendungnya yang mengurai hujan pada hari cerah yang kukira baik bagiku- pada kenyataannya hanya Tuhan yang tau apa yang terbaik untuk kita, iya kan?
Hmm, kokom di rumah sedang ngadat- jadi ga bisa nulis kalo malam-malam, sekalipun yang ditulis juga tiada apa-apanya, hehehe.. ga pa pa lah yaa :D
oh iya! saya membeli sepasang botol air minum Tupperware yang ada tulisan FOREVER INDONESIA.. sepasang- satu putih (warna kesukaan saya), dan satu lagi merah.. hehehe kamu mau? :D
nanti deh, saya post foto nya, ya ya ya.. :)
Senin, 07 November 2011
Langganan:
Postingan
(
Atom
)