Chocolate Covered Sesame Balls

Rabu, 20 April 2011

Jejak

Ku hela lekas nelangsa ini. Bukan karena aku tak dapat menghargai rasa bersalahmu. Namun sesungguhnya aku menghindari rasa bersalahku sendiri- ketika aku merasakan riangmu. Rasa bersalah yang mencuat karena aku ini hina adanya..

Takkan kutangkup telapak tanganku di kening. Agar tak lagi jemari kita bertemu dalam pilin pilin rambut mimpi. Kubiarkan saja semua mengalir sambil mengira ngira; apakah 15 tahun lagi nelangsa yang kadang kadang masih datang ini akan datang lagi sesekali dengan kekuatan sesak yang sama

dan sesungguhnya aku ingin bertanya;
apakah yang sedang kecamuk di harimu?
hening manakah yang mengatup rahangmu?
dan bagian waktu manakah yang engkau sesali..?

oh, Tuhan- ampuni aku jika tanpa menyadari aku menyakiti
bila aku tak dapat memenuhi harapan yang kukasihi
ampuni aku- yang tak meminta maaf, padahal aku melukai
aku- yang mencela tanpa mengaca diri
ampuni aku jika sekali sekalli nelangsa begini juga terasa olehmu

dan aku gemetar, setiap mengulang buka lembar lembar yang mencatat kita
ku katakan bahwa aku tiada lagi marah- kepadamu
namun kepada diriku- kadang aku memaki; mengapa aku turut pada kebodohanku?
dan tentu saja aku harus meminta ampun untuk kejahatan atas diriku sendiri- yang kusadari atau tidak


seperti yang kukatakan bahwa segala sesuatu telah berangsur rela
namun aku juga tak dapat membayangkan jika sekali waktu kita bertemu mata
adakah engkau masih akan mencari bagian diriku yang tiada pernah kau temu dalam bayang bayang di retinaku?
sesuatu yang pernah engkau inginkan- dan mungkin 15 tahun nanti semua telah tiada..


13042011

Tidak ada komentar :

Posting Komentar