sumber: tabloidnova.com
Bagaimana mau cantik kalau badan penuh dengan penyakit? Nah, supaya kecantikan Anda juga memancar dari dalam, ada berbagai macam pemeriksaan yang harus kita lakukan secara rutin. Apa sajakah itu?
* Tekanan Darah
Ini penting untuk mendeteksi secara dini tekanan darah dalam tubuh Anda. Apakah tinggi atau kelewat rendah. Tekanan darah ditentukan oleh jumlah darah yang dipompa jantung lalu mengalir ke seluruh arteri. Arteri yang sempit membatasi aliran darah. Umumnya, jantung lebih banyak memompa darah karena makin sempitnya arteri.
Akibatnya, semakin keras pula jantung harus memompa jumlah darah. Semakin lama tekanan darah tinggi tidak terdeteksi dan tidak terawat, semakin tinggi risiko terkena serangan jantung, stroke, kerusakan ginjal, dan lainnya.
Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dimulai sejak umur 18 tahun, setelah itu sekurang-kurangnya 2 tahun sekali. Jika tekanan darah pada titik garis rawan, dokter akan merekomendasikan untuk lebih sering melakukan pemeriksaan tekanan darah.
* Kolesterol
Tes darah yang sederhana ini mengukur total kolesterol. Kolesterol terbentuk dari lemak lipoproteins yang ada di dalam aliran darah. LDL menyimpan kolesterol di dinding arteri sedangkan HDL membawa kolesterol pergi dari arteri ke hati untuk pembuangan.
Masalahnya, jika LDL menyimpan terlalu banyak kolesterol di dinding arteri atau jika HDL tidak cukup membawa pergi, akan mengakibatkan terjadinya kelebihan lemak (gumpalan) di dalam arteri. Jika tak diperiksa secara rutin, bisa menimbulkan serangan jantung dan stroke.
Sebaiknya lakukan pemeriksaan secara berkala, semisal setahun sekali dan semakin teratur saat usia sudah di atas 40 tahun. Dokter akan menganjurkan lebih sering untuk melakukan tes, jika hasil ukuran tampak tidak normal yang mungkin mengindikasikan penyakit tertentu.
* Payudara
Pemeriksaan dilakukan terhadap payudara dan ketiak. Akan dilihat apakah ada perubahan warna, pada kulit dan juga perubahan pada punting susu. Paramedis akan meraba payudara dan ketiak untuk mengecek apakah ada benjolan dan pembengkakan kelenjar getah bening Hal ini dilakukan untuk mendeteksi perubahan yang mencurigakan dan untuk mencegah kanker payudara
Lakukan tes/pemeiksaan klinik payudara (dengan cara meraba) dan juga mamografi setiap satu atau dua tahun sekali. Untuk mamografi, lakukan 1-2 kali setahun jika sudah menginjak usia 40 tahun. Lewat mamografi, bisa dideteksi adanya pengerasan yang kecil, yang sulit dideteksi dengan hanya melakukan pemeriksaan klinis. Pengerasan gumpalan kecil ini dapat menjadi stadium awal dari kanker payudara.
* Pap Smear
Dokter akan memasukan suatu alat ke dalam vagina untuk mengamati leher rahim Anda, kemudian dengan menggunakan sendok kecil, sikat atau kapas, dokter akan mengambil sel-sel dari leher rahim dan dari saluran yang masuk ke dalam rahim.
Proses ini hanya berjalan beberapa menit. Dokter akan menempatkan sel-sel tersebut menjadi preparat, atau ke dalam botol yang berisi cairan, kemudian mengirimnya ke laboratorium untuk diteliti lebih jauh melalui miksroskop
Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kanker dan segala perubahan yang menyebabkan gejala kanker pada leher rahim. Anda berisiko lebih besar jika:
- Mempunyai sejarah keluarga yang menderita penyakit kelamin
- Berganti-ganti pasangan
- Memiliki sejarah keluarga yang mempunyai sel-sel abnormal di leher rahim
- Mempunyai sejarah keluarga yang berpenyakit kanker leher rahim
- Seorang perokok
Pap smear dianjurkan dilakukan sejak hubungan seks pertama atau bisa juga dimulai pada usia 21 tahun. Setelah itu dianjurkan sekurang-kurangnya untuk setiap 3 tahun sekali. Hal ini tak perlu dilakukan jika berumur 65 tahun atau lebih jika selama 3 kali berturut-turut hasilnya normal. Juga kalau rahim Anda sudah diangkat karena satu dan lain hal.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar