Chocolate Covered Sesame Balls

Jumat, 23 Oktober 2009

Memahami Suatu Hubungan

sumber: perempuan.com

Seumur hidup kita berada dalam hubungan yang konstan. Yang paling nyata adalah keluarga, atau hubungan pribadi, tapi ada banyak hubungan lain yang tidak secara nyata meningkatkan kehidupan, meskipun menyatukan kehidupan bersama. Kita memiliki interaksi konstan terhadap benda hidup maupun benda mati.

Masing-masing dari kita memiliki sahabat yang berbagi bagian dari hidup bersama kita. Kenapa kita memiliki orang ini sebagai sahabat bukannya orang lain? Jawabannya cukup sederhana. Orang ini memberikan sesuatu yang kita butuhkan dan hargai. Mereka mengisi kebutuhan atau kekosongan dalam diri kita yang sebaliknya membatasi kepuasaan yang kita dapat dari kehidupan. Kebalikan yang persis benar karena ketika anda menerima keuntungan dari hubungan tersebut anda juga secara tak sengaja memenuhi kebutuhan dan keinginan dari orang lain.

Jadi, apakah hubungan merupakan jalan dua arah? Tidak juga. Bayangkan lemari yang berdiri di sudut dapur. Katanya anda tidak bisa memiliki hubungan dengan benda mati. Maka pikirkan keuntungan apa yang diberikan oleh lemari es pada hidup anda. Ini berarti anda tidak perlu membeli susu setiap hari, sehingga anda tidak perlu pergi ke supermarket setiap hari, jadi secara tidak sadar anda memiliki hubungan dengan sebuah benda mati. Susu didinginkan sesuai yang anda suka, sayuran akan tetap segar, dsb. Kehidupan baik-baik saja sampai lemari es rusak. Lalu anda mulai marah, frustasi, kecewa. Hubungan sudah putus.

Contoh yang konyol? Well, kita bisa memperbaiki hubungan dengan memperbaiki atau mengganti lemari es tersebut. Hal yang sama berlaku untuk apapun dalam kehidupan kita. Tapi setiap hubungan yang rusak mempengaruhi mood dan penampilan kita dan juga mempengaruhi hubungan lain yang kita miliki.

Setiap bagian dalam hidup kita dibangun diantara hubungan yang berubah secara konstan kecuali hubungan yang kita miliki untuk diri kita sendiri. Dan bagi kebanyakan dari kita hubungan ini terjebak dimasa lalu dan selanjutnya kita terjebak di masa sekarang.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar