Dia memukul dada dengan kecewa
Ternyata sakit itu masih bercokol setia
Air matanya mengalir dan tak berhenti
Menangisi dirinya yang tak kuasa
Menangisi hatinya yang mendua
Mengapa harus mencoba
Bukankah telah nyata bahaya itu ada
Mengintai hati-hati yang tiada terjaga
Waktu telah menawan yang tak berdaya
Yang kalah, dan tergoda untuk mereka-reka
Terlalu sakit qada jika kau tak percaya
Tak kan kuat hati itu jika kau sendiri
Karena itulah kembali
Kembalilah pada asal hatimu
Dimana itu?
Hanya engkau yang tau
Dia memukul dada dengan kecewa
Air mata itu telah berhenti mengalir
Nanar, binar mata itu tiada
Seperti sesegukan itu telah mampu mengungkap semua
Berat, dan begitulah menguji dirinya
Sesaat, semua akan meredup
Dan tolonglah ia untuk kembali
Kembali mengumpulkan keping berserakan
Kembali mempersembahkan ketulusan yang pernah hilang maknanya
Kembali kepadaMu
Tidak ada komentar :
Posting Komentar