baik,
mari kita melangkah, melangkah lagi menyusuri jejalan panjangnya sepanjang matahari yang masih terus terbit selama masih qt punya waktu untuk mensyukuri rinai hamparan cahayanya di hijau bumi setiap pagi
baik,
mari kita lupakan
apakah itu semacam perasaan berlebihan namanya, atau perasaan jatuh cinta yang hanya hati ini yang merasa tapi dirimu mungkin tidak
baik,
mari selesaikan perihal menerka-nerka, banyak kebetulan yang seperti kemarin-kemarin, mari kita tutup lembaran yang sarat dengan dugaan tak ada kesudahannya
benar,
ini sesungguhnya hanya monolog dengan diri ini, bukan dirimu yang tiada menahu apa-apa itu
oke,
semoga hati-hati lekas menjadi tenteram, biarkan lebih damai sisa hari, bukankah kita butuh diri masing-masing untuk membuatnya lebih berarti?
mungkin nanti kita akan menemukan jawaban tentang bagaimana kita bisa jatuh hati hanya pada tokoh yang ditulis dalam komik-komik kartun atau cerita-cerita komedi pelipur hati atau biografi acakadut yang seadanya, mungkin nanti, atau mungkin kita tak perlu tau bagaimana nama-nama tetap ada dalam doa-doa bagaimanapun kita ingkari hadirnya dalam hari-hari, hanya tidak mengerti
bukankah Tuhan tidak menyukai orang yang berputus asa?
baik, ini bukan prosa putus asa antara aku dan hati
bukankah Tuhan cemburu kepada hati-hati yang berbagi, dan suka kepada hati-hati yang kembali, karena itu maka aku (selalu mencari jalan) kembali
bukankah tidak perlu mengucapkan selamat tinggal untuk sesuatu yang bahkan belum kita mulai? tidak perlu
Tuhan yang memberkahi hari-hari, berkahilah kami semua, sungguh kami amat membutuhkan keberkahan dalam kebaikan yang amat banyak setiap hari Engkau berikan kepada kami
--
april 4, 17:47
some tears only shed nomatter there're no reason anyway, always love
Tidak ada komentar :
Posting Komentar