Bahwa kadang qt tergesa menyudahi kesimpulan dgn titik.
Sesal. Tak apa, mulai saja lagi 'baris baru'. #forgiveme
Baris baru yang menduga baik. Baris baru yang manisnya
bukan pura-pura. Baris baru yang ikhlas bersinergi. Yang saling menengok dan
mengingatkan. Yang dapat saja salah, coret, dan perbaiki, lagi dan perbaiki
lagi.
Baris baru yang teratur tapi tak kaku. Yang terbaca apa
adanya. Yang menyirat namun tetap indah.
Barangkali kita harus lebih banyak belajar cara membuat
kesimpulan yang mengena. Tidak terburu. Bukan karena sinis, apalagi picik.
Kesimpulan yang menyudahi segala sesuatu dengan baik. Menyudahi tapi tak
mengakhiri.
Atau barangkali kita tak perlu sibuk membuat kesimpulan.
Biar baris-baris menyelesaikan dirinya. Barangkali kita hanya perlu menjaga
ritme dan rimanya tetap teratur. Sambil terus mengurai huruf-huruf, bukan
karena berharap lekas selesaiknya, semata-mata karena itulah yang semestinya
dilakukan utk menyelesaikan sebuah paragraf.
Kukira kita sama khawatir akan kembali salah menempatkan
tanda titik. Maka mengapa tidak qt ikuti saja jalan cerita y sudah ada ini,
sambil terus mengurai yang terbaik, sejauh yang kita mampu..
Mungkin beberapa kali qt menyudahi kesimpulan dengan
titik dan kemudian menyesal. Selama hari masih mengantar matahari, sebanyak itu
baris baru yang bisa kita pakai untuk terus belajar, memperbaiki, dan terus
menyempurnakan..
Semangat! ;)
Jambotape- Nov 7 12, 12:15
Ditulis di note BB, :D
Sent from BlackBerry® on 3
Nice!! :)
BalasHapusAyuk Wis, kita sambung lagi kesimpulannya yang terlanjur berjeda titik itu. Semangat!! ^^/
Hayyyuuuuk... :)
BalasHapus