Selasa, 31 Juli 2012
Jumat, 20 Juli 2012
Intro Ramadhan Tahun Ini
2:19
Dear Diary, mengapa saya belum
tidur selarut ini? Tidak tau. Tepatnya sih pura-pura ga tau. Saya baru saja
menghabiskan sisa setengah cangkir cappucino yang bikin ga tidur itu, ternyata
semakin jarang diminum kopi itu justru bikin semakin sulit untuk tidur. Setengah
cangkir sebelumnya sudah saya minum beberapa jam yang lalu.
Tadinya sih mau pegang side job
yang baru kuterima itu. Setelah kirim dua, jadi semangat untuk ngerjain yang
berikutnya. Bahan-bahannya udah kusimpan, tinggal baca ulang dan re-write ajah.
Alhamdullillah, dua pekerjaan pertama diterima dan well done menurut saya
karena sebelumnya saya memang belum pernah ngerja-in yang semacam itu. Emm,
apakah ituuuu..? hmm, kasi tau gak
yaaaahh.. *blinkblink* [mentel :P].
Side job?? Ah, ga juga sih
sebenarnya. Saya sendiri bingung mau nyebutnya apa. Tapi yang pasti saya
bela-bela-in ngerjain ini supaya saya bisa terus nulis, karena kalo ada
keharusan untuk terus nulis kan kita itu berarti akan ada keharusan untuk
semakin banyak membaca kan ya? Iya. 8 jam seharian di ruang tertutup menyelesaikan
rutinitas yang itu-itu saja barangkali akan bikin kita semakin ahli dalam hal
yang sebelumnya mungkin tidak pernah kita kerjakan. Tapi sungguhpun saya sangat
menikmatinya, tetap aja ada kejahilan dalam jiwa ini untuk tetap mengerjakan
apa yang menjadi passion diri inih
[halllagh, :D].
Yaaa, kamu tau kan dari zaman sebelum saya lahir [lho? :D] saya itu udah pengen banget bisa terus nulis, walopun yang saya tulis itu ntah hapa-hapa yang tiada seberapa mana dan tak pula layak dibaca, tak apa lah ya, hehehe- itu adalah cara saya untuk terus belajar dalam bidang ini. Pengen bisa nulis feature, advetorial, script, dan yang sejenis-jenis itulah pokoknya.. Karena itu adalah salah satu pekerjaan yang dapat terus saya lakukan hingga nanti tanpa perlu ngantor dimana-mana, alias bisa dikerjakan dimana saja. Yup! Ini adalah salah satu perbekalan saya menuju kesana, amiin, J
Yaaa, kamu tau kan dari zaman sebelum saya lahir [lho? :D] saya itu udah pengen banget bisa terus nulis, walopun yang saya tulis itu ntah hapa-hapa yang tiada seberapa mana dan tak pula layak dibaca, tak apa lah ya, hehehe- itu adalah cara saya untuk terus belajar dalam bidang ini. Pengen bisa nulis feature, advetorial, script, dan yang sejenis-jenis itulah pokoknya.. Karena itu adalah salah satu pekerjaan yang dapat terus saya lakukan hingga nanti tanpa perlu ngantor dimana-mana, alias bisa dikerjakan dimana saja. Yup! Ini adalah salah satu perbekalan saya menuju kesana, amiin, J
Iya sih, banyak hal yang bisa
dikerjakan perempuan untuk bisa work from home, menjahit, merajut, bisnis
kuliner, dan masih banyak lagi lah skill yang bisa dipelajari dari sekarang
untuk ‘nanti’. Dan demikian pula kengileran meleleh dari pikiran saya setiap
melihat mesin jahit yang menganggur di gudang ibu kos saya dan juga di rumah
saya yang di kampung itu. Dan demikian juga kegemesan saya setiap saya
mendapati bahwa kompor pun saya tidak punya untuk sekedar merebus air [eh? Sekarang
kan udah ada dispenser kaleee, Wiss..? K].
Bahkan lebih parah dari itu, untuk sekedar menyempatkan diri supaya bisa terus
memperbaiki ketrampilan saya dalam hal masak-memasak [hemm, lebih tepatnya sih
menggosongkan makanan, hihihi] bahkan itu pun saya tidak ada waktu, sigh!. Sekedar
menguatkan diri sendiri untuk bisa meneruskan apa yang ibu sudah punya itu, itu
pun saya tidak sanggup, double sigh =_=.
Saya ga mau bikin berantem antara
passion saya dengan jumlah waktu menurut saya tidak banyak itu. Sudahlah, apa
yang bisa saya kerjakan sekarang, kerjakans aja dulu. Sambil terus memelihara
harapan-harapan, pelan-pelan membuat outline-outline yang lebih rinci [outline??
tinggi kali bahasanya wak! Hiii].
Yang mau saya bilang adalah,
selamanya kita tidak bisa mengubur dan memadamkan lentera hati yang sudah kita
punya itu.. Kemana pun saya pergi, pekerjaan apa pun yang saya lakukan, siapa
pun orang-orang baru yang kemudian saya temui, view apa pun yang saya lihat di
tempat-tempat yang berbeda, lentera hati saya tetap akan membisikkan hal yang
sama.
Lentera hati itu kadang semacam
takdir ya, kita menghindarinya- tapi boleh jadi kita akan tetap menemuinya pada
jalan yang lain.
Pembicaraan tentangnya bagi saya adalah
perumpamaan air bagi ikan, memberi penghidupan.
2:50
Beberapa waktu lalu, teman saya
mengundang untuk hadir pada sebuah presentasi makanan kesehatan [saya ga akan
sebut dulu mereknya, nanti lah ya, kita cerita-cerita.. :D]. Jujur saya
tertarik, misinya bagus, produknya juga saya yakin bagus, dan yang paling bagus
adalah sudah ada label halal MUI-nya. Iya, saya akhirnya gabung jadi salah satu
dari mereka. Waktu nulis tulisan ini, saya sendiri dalam proses detoks, dan
ternyata proses detoks itu pedih jendral!! :’(. Dan diam-diam saya masih minum
cappucino, hehehehehe..
Dan saya juga menemukan passion
saya di sini, tepatnya sih menemukan kembali..
U know what, kadang selain
perasaan gembira yang bertubi-tubi karena menemukan passion itu seperti
menemukan kembali sesuatu yang pernah hilang, sebenarnya itu juga bisa menjadi
dilema, menjadi sesuatu yang bikin agak sesak hati. Karena saya setelah
menjelaskan kepada Ibu soal keseriusan saya tentang produk ini, ibu malah sms
saya panjang-panjang, kasi tausiah soal ga perlu side job yang ini itu, cukup
ngantor aja dulu. Intinya sih Ibu udah ga percaya kalo saya bisa ngurusin sesuatu
yang disebut orang bisnis bin investasi itu. Sejujurny itu sedikit menyisakan sesak
jauh dalam hati saya. Tapi ya sudahlah, ya sudahlah biar itu saya simpan dulu
di dasar palung sana. Saya tunggu moment, suatu kali nanti pasti akan saya
kerjakan serius, dan semoga Allah kasi saya kesempatan supaya bisa buktikan
pada Ibu bahwa saya bisa.. amiin.
3:04
Diary, saya udah tua tapi koq
masih cengeng n nulis diary gini ya dear..?? L
Udah beberapa minggu ini sulit
sekali fokus sama apa yang namanya makanan ruhiiyah itu. Sakit kalo diingat-ingat,
tapi memulai merapikannya lagi juga tidak mudah. Jujur, saya khawatir sekali
dengan Ramadhan kali ini. Manalagi proses detoks yang sedang saya jalani ini
efeknya agak bikin cenat-cenut ga jelas. Pengennya tidur melulu. Banyak ngantuknya.
Tapi kata mentornya sih diterusin aja, sambil tambahin satu produk lain untuk nambahin
stamina.. mudah-mudahan nanti sejalan dengan bulan puasa jadi lebih baik
stamina dan semakin teratur makanan ruhiyahnya juga, amiin ya rabbal ‘alamin.
Kadang saya sampe nanya-nanya
dalam hati, ini saya udah makan apa sih, koq mau ngaji aja malas banget
jadinya, mau yang lain-lain apa lagii.
3:11
Kadang, saya bertanya dimana saya
harus memulai sedangkan saya sudah di pertengahan jalan. Tau ga? Kadang waktu
itu berjalan aja tapi lupa saya mengukur apa aja isinya. Kadang habis aja waktu
saya itu untuk pekerjaan-pekerjaan yang sibuk itu tapi saya lupa sekedar
meniatkan ‘sesuatu’, sekedar memohon agar saya dicukupkan dengan rizki yang
halal sehingga saya tidak tergoda pada yang tidak baik. Tiba-tiba aja udah
malam lagi, udah pagi lagi, udah duhur lagi, udah magrib lagi, udah starter
motor lagi, udah hari sabtu- dan minggu lagi. Udah sekarang, udah Ramadhan
lagi..
Ada ketakutan yang tidak saya
pahami. Ada hal yang ingin saya kembalikan tapi kadang saya bahkan tidak
mengerti bagaimana caranya. Seperti terjebak pada sesuatu, tapi seperti tidak
menemukan cara melepaskan diri.
Trus, bagaimana dengan hati yang
rusuh karena jatuh cinta itu? J
lupakan saja dulu. Syukurlah, semuanya sudah teratasi. Untuk beberapa hal kita
harus bisa mengecilkan sumbu-sumbu harapan supaya resiko terbakarnya tidak
terlalu besar, iya kan.. J
I thank God for makin me crush
in, but i pray the most that i get my self back, my heart back, for Ramadhan-
for next better months. I need my self for Ramadhan, i mean it. Namun saya ini tetaplah perempuan biasa yang dapat diterpa galau kapan saja.. di bulan Ramadhan sekalipun [sigh].
Ya Tuhan, jadikan Ramadhan ini
bulan yang baik dan bulan yang ‘memperbaiki’ bagi hamba, amiin.
So, selamat menunaikan ibadah
puasa Ramadhan yaa. Jika ada kesalahan saya yang menyakiti kita semua, maafkan
lah saya yang banyak khilaf ini. Semoga kita semua mendapat keberkahan Ramadhan
kali ini, amiin.
Marhaban Ramadhan. Happy Fasting.
Allah bless always, amiin.. J
Selasa, 17 Juli 2012
Senin, 02 Juli 2012
bULAN sETengah mATAng
Kadang bulan itu kelihatan sebagai kuning telur pada
bulatan mata sapi yang bergoyang-goyang diantara arak-arakan awan yang terus
mengalir.
Dari bagian langit mana pun engkau menatap, bulan selalu
terlihat istimewa. Tidak hanya ketika engkau sedang jatuh cinta, bulan bahkan
menentramkan, seperti tiupan nafas halus halus di atas luka y terbuka, begitu
pula bulan meneduhi hati-hati yang kecewa.
Seperti yang pernah ku katakan kepadamu bahwa andai
sekali waktu qt dapat bertukar mata, aku juga ingin engkau melihat semua
keindahan dari mata ini. Andai aku bisa menyimpan hingga nanti suatu ketika qt
dapat menatap ini kembali bersama-sama, sambil bercerita tentang lembar-lembar
hari yang telah lewat saja hingga kemudian qt bertemu.
Dari bagian bumi manapun engkau menatap, bulan akan tetap
indah. Karena itu aku yakin, pendarnya yang sejujurnya ingin kunikmati sampai
pagi ini, masih akan kita temui nanti di saat yang lain. Yaitu ketika rotasinya
telah tepat benar mempertemukan aku dan engkau.
Langit malam ini luar biasa cerahnya. Aku belum menemukan
titik bintang, namun arakan awan memberi ruang begitu bebas pada bulat terang
yang hampir purnama itu bercengkarama bersama semilir angin yang ceria.
Terlihat amat sederhana, namun sangat melegakan..
Bagaimanapun aku mengagumi purnama dan ingin menikmatinya
sampai pagi, aku tetap harus masuk. Masih banyak yang harus diselesaikan malam
ini. Menemukan PR itu masih banyak kukira itu jauh lebih baik ketimbang merasa
suntuk dengan rutinitas yang serasa tak habis-habis itu..
8 jam sehari, 7 hari seminggu, semoga Tuhan menunjuki qt
semua menjadikannya sebagai waktu-waktu terbaik untuk abdi kita kepadaNya. Jika
pekerjaan ini menyita sepertiga bahkan lebih hari-hari kami, maka ajari kami Ya
Tuhan menjadikannya ibadah yang tak putus, tak pula sia-sia nilainya (di
hadapMu). Kuatkan kami untuk terus menyempurnakan diri, seperti pendar bulan
mendekati penuh yang semakin binar cahayanya. Seperti bulan yang menurun
harinya, menjadi semakin tunduk kami kepadaMu.. Amiin.
Kp. Laksana, July 2 12, 21:37
Langganan:
Postingan
(
Atom
)