dari Milis Berlinale "Towards the better future"
Dari seorang Kawan Baik :
Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara.
Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.
Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya dan melotot ke arah kami.
Supir taxi hanya tersenyum dan melambai pada orang orang tersebut.
Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat.
Maka saya bertanya, "Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!"
Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut "Truk Sampah".
Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti: frustrasi, kemarahan, dan kekecewaan.
Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya dan seringkali mereka membuangnya kepada anda.
Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, kasihani mereka, lalu lanjutkan hidup.
Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan.
Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan "truk sampah" mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati kita.
Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, namun tentang bagaimana berselancar di atas ombak
Selamat menikmati hidup yang bebas dari "sampah".
Tidak ada komentar :
Posting Komentar