Chocolate Covered Sesame Balls

Sabtu, 29 Oktober 2011

sebatang rindu

rindu-
kadang merayap saja tiba-tiba
menyisakan ngilu
hingga hantar pada pejam mata

setelah apa yang tidak ingin kuyakini telah kupercaya-i
maka sungguh ini membuat bingung
yaitu tentang bagaimana dan siapa yang telah menambat hati

dan sungguh aku malu untuk sekedar bertanya engkau siapa

September 30, 2011


tentang warna langit yang kau sukai
abu-abu sore hari,
jingga senja,
atau beludu hitam penuh bintang,
adalah pilihan-pilihan teramat indah dari Tuhan
sehingga kita tak perlu memilih,
dapat menikmati semua begitu saja..
begitu saja..

nanti,
katakanlah kepadaku ingin kudengar
bukan tentang permata-permata
atau tatapan kagum orang-orang
atau sesuatu yang dikatakan hebat lalu serta merta menjadi hebat
atau apa-apa yang membutakan dan menulikan dari mengingatiNya

bukan pula picisan-picisan ini
yang menggodai hatimu untuk melarik tiap bebaitnya

namun sebuah rindu
yang ketika engkau memejam mata mengingatiku
serta merta engkau teringat akan diriNya

October 26, 2011




-------------------

udah lama banget ga nulis puisi :). berasa kaku, aneh, dan tidak menyentuh ya?? :(. sekalipun sedikit, sekarang saya paham- bagaimana kepiluan Shakespare dan Kahlil Gibran telah melahirkan begitu banyak karya yang menghipnotis- dan membuat kita berpikir hingga lelah- bagaimana rangkaian kata-kata indah dapat mengalir melarik tulisan-tulisan mereka- tidak lain adalah kepedihan, yang mereka simpan lamat-lamat di sudut  hati, yang menikam jiwa sejak terjadinya- menyisakan sesak yang tidak bisa dihapus- seperti sisa lubang paku yang dicabut dari kayu tempat dipahatnya.

setahun telah lewat dear.. dan seperti kemarin itu semua berlalu. apakah menurutmu hidup memperlakukanmu tidak adil kadang-kadang? jangan khawatir- setiap orang pernah merasa demikian, dan kebenaran yang sebenarnnya adalah bahwa Tuhan itu Maha Adil. semua perasaan demikian itu adalah perasaan kecewa karena kita tidak dapat mengendalikan semua keadaan sebagaimana yang kita kehendaki.

yang perlu kita pahami adalah segala sesuatu terjadi atas kehendaknya. dan selayaknya kita memaafkan diri kita sendiri atas kebodohan diri- sehingga kebodohan dan keluguan itu membuat orang lain dan bahkan mungkin diri kita sendiri mendhlimi diri ini.

maka menjadi adil lah untuk diri sendiri- memaafkan yang terjadi- memahami yang harusnya diputuskan- menyimpan rapat pilu, menengadah tangan untuk petunjukNya, melihat sisa sisa hari yang barangkali masih panjang, atau mungkin hanya sisa besok saja.

la tahzan- Allah ma'ana :)

Tidak ada komentar :

Posting Komentar