Chocolate Covered Sesame Balls

Selasa, 29 Oktober 2013

Apakah Ayah juga suka minum kopi? :D

Satu hal yang paling ku kenang tentang Ayah adalah gambar ku usia 1 tahun difoto diatas meja makan, itu pun wajah ayah hanya kelihatan separuh, padahal itu satu-satunya foto berwarna yang ada Ayah di dalamnya.

Jika Ayah masih ada, aku ingin tau Ayah bakalan nyoblos partai apa ketika pemilu. Karena semasa Ayah agaknya per-partai-an itu sama sekali tidak mashur. Yang penting orang pergi pagi mencari rizki lalu pulang menghidupi kami, sudah sampai disitu. Sekarang pun setelah partai banyak, tak banyak juga pengaruhnya dlm pe-rizki-an manusia. Sampe-sampe banyak yang memilih golput karena toh pilih tak pilih nasib mereka tak berubah, dr tahun ke tahun sama saja. Makanya mungkin ya banyak masyarakat y terbeli suaranya dengan 'iming'2 sesaat, dikasi 100-200ribu, atw 5kilo minyak makan, atw 2kilo gula+3kilo beras, setidaknya itu cukup utk bekal beberapa hari. Dari pada memilih ini atau anu juga toh sama sama ga dapat apa-apa juga.. Etapi, ini kita mau membicarakan Ayahku, bukan soal pergolputan.. :d

Ayah, aku rindu padanya, sekalipun tak ada memoriku yang sempat menyimpan kenangan dengannya. Andai Ayah masih ada, aku ingin tau bagaimana sikap Ayah tentang pemberitaan kisruh di Mesir sana, tentang Palestina, tentang pengungsi Rohingya, yang bahkan sempat terdampar di desa tetangga kita Cot Trueng beberapa waktu lalu, apakah Ayah akan melakukan sesuatu untuk mereka??

Aku ingin tau apakah Ayah suka nonton bola? Team jagoan Ayah siapa? Ayah pasti menontonnya dengan Abang di rumah kan, bukan di warung kopi. Apakah Ayah akan ngomel-ngomel kalau menemukanku asik nonton kartun Doremon setiap wiken setiap aku pulang kampung di masa liburku? Apakah Ayah akan bawel jika krn itu aku sampai lalai membantu ibu menyiapkan sarapan hari minggu kita, yaitu nasi goreng telur dadar dan teh manis..

Apakah Ayah suka minum kopi seperti aku? Ayah suka kopi aja atau kopi susu? Atw malah mungkin Ayah suka kopi tubruk.. Hehehehe. Kita mestinya bisa saling ngobrol soal kopi Aceh yang mendunia dan jadi bahan baku Starbuck itu, pasti seru.. Kalo ada kopi festival, aku ingin Ayah ikut ke Banda Aceh, supaya aku bisa mengamit lengan Ayah dan berkeliling mencicipi satu satu produk kopi produsen lokal kita..



Jika Ayah ada, apakah ayah akan memaksaku kuliah di kedokteran, mengambil jurusan perawat seperti Ayah,  atau jurusan hukum? aku ingin tahu apakah Ayah bangga sekalipun aku hanya lulusan Matematika, aku tak jadi ilmuwan, tak seperti dititis akademikku. Apakah Ayah akan marah dan malu karena studiku selesai di tahun terakhir..? Dan IPK ku hanya di bawah 3.. Tidak membanggakan, susah pula kalo mau mengajukan beasiswa kuliah keluar negeri..







Ada beberapa lagu yang kudengar dari radio semasa SD, kata ibu; itu lagu2 kesukaan Ayah. Ternyata selera musik Ayah lumayan juga yaa, sama seperti anaknya.. Hehehe :P. Jika ibu suka lagu-lagu melayu P.Ramlee, Ayah agak sedikit rock n roll n jazzy..







Kata ibu di awal-awal pernikahan, Ayah kadang telat juga sholat subuhnya. Hah?? Iya, waktu itu aku juga kaget, bahwa ternyata orang tua kita juga tidaklah sempurna dari sana nya. Di masa muda mereka barangkali ada lalai-lalainya. Tapi tentu itu bukan lah alasan untuk kita mengikut seperti itu juga.. Aku kaget, dan kemudian tertawa, kataku: waaa, ternyata Ayah badung juga ya waktu mudanya.. :D (*dalam bahasa Aceh ;)).

Ayah, jika Engkau masih ada, aku ingin bertanya kepadamu tentang lelaki-lelaki yang baik itu seperti apa? Sekalipun agama telah merincikan semua dan dapat kubaca sendiri adanya. Aku ingin tahu ketika aku jatuh cinta apakah Ayah akan menanyaiku? Apakah Ayah akan ingin tau? Apakah ketika aku 'terluka' aku dapat menangis di bahu Ayah? Oya, kata ibu, semasa muda Ayah banyak idolanya.. :P

Ayah, aku rindu. Cerita-cerita ibu tentangmu seperti coretan buku gambar penuh warna.

Ayah terima kasih, 'bekal'mu kepada Ibu tak terkira. Ibu yang mencintaimu setelah pernikahannya telah mendidik kami dengan kasih dan tegarnya.. Betapa berat hari-hari nya tanpamu, kami baca itu dari rautnya y semakin tua dan lelah..

Ayah, sungguh semua pengandai-an ini tidaklah berguna, pada akhirnya doa-doa setelah keshalehan kami lah yang diijabah-Nya. Semoga Allah senantiasa menjaga kami semua dalam kehanifan, menjadikan kami semakin baik dan semakin shaleh-shalehah, jika tidak demikian bagaimana pula kami akan mengirimi-mu isak-isak rindu..

Semoga suatu saat nanti, aku bisa menantapmu dengan warna asli, nyata, dan utuh, tidak seprti potret lama yang masih kusimpan itu..


--
Kp. Jawa
Dzulhijjah 10, 1434H
Okt 15, 2013

Sent from BlackBerry® on 3