Chocolate Covered Sesame Balls

Senin, 20 April 2015

The day when panic attack

Pada suatu hari mati lampu yang panik karena ada banyak hal yang belum diposting sementara jam pulang jaraknya hanya 20 menit sahaja. Saya pun menelepon operasional (opr) pusat untuk minta bala bantuan.

saya : halo halo halooo *panic*
opr staff : haloooo *nyantai banget, suara lelaki di seberang*
saya : halooo, Cori ya *saya menyebut nama salah satu staff opr perempuan dengan asal, terburu-buru*
opr staff : bukan bu, ini Jeje *yang mana Jeje adalah juga staff perempuan*
saya : hah? hahaha, Jeje koq suaranya laki-laki, hahaha
staff opr : hahaha, iya buk, ini Jonatahan
saya : eh Jonathan, mau minta tulung dunk, bla bla bla..

Dan begitulah akhirnya semua dapat diposting dengan sukses plus checking makro-nya sekalian. 

Seperi biasa di meeting lalu kita semua pada ketemu dengan anak-anak opr pusat, and know what?? ternyata yang angkat telepon tempo hari y panic itu adalah Jerry! Jonathannya malah lagi dibuang ke cabang ntah mana.

Dasar.

---

Lagi ngantri untuk lapor pajak
April 20, 15:42

Rabu, 15 April 2015

apakah rindu sudah selesai?

apakah rindu sudah selesai?
selesai sampai di sini saja
menyudahi diri tanpa minta izin
berkemas diam-diam
lalu pergi tanpa pamit

lalu nelangsa menganga lebar
menyisakan tepian kecil
nganga yang seperti melolong
meminta-minta kekosongan diisi kembali

tapi kenyataan agaknya tak peduli
merobek apa saja
seperti angin kencang mengeringkan paksa butir-butir sisa hujan di jendela

agaknya rindu sudah selesai
menyudahi dirinya tanpa pamit seperti ketika ia datang tanpa permisi

---
April 15, 2015
tak pernah kecewa yang menaruh harapan pada yang Maha Memenuhi

Sabtu, 04 April 2015

(Bukan) Prosa Putus Asa

baik,
mari kita melangkah, melangkah lagi menyusuri jejalan panjangnya sepanjang matahari yang masih terus terbit selama masih qt punya waktu untuk mensyukuri rinai hamparan cahayanya di hijau bumi setiap pagi

baik,
mari kita lupakan
apakah itu semacam perasaan berlebihan namanya, atau perasaan jatuh cinta yang hanya hati ini yang merasa tapi dirimu mungkin tidak

baik,
mari selesaikan perihal menerka-nerka, banyak kebetulan yang seperti kemarin-kemarin, mari kita tutup lembaran yang sarat dengan dugaan tak ada kesudahannya

benar,
ini sesungguhnya hanya monolog dengan diri ini, bukan dirimu yang tiada menahu apa-apa itu

oke,
semoga hati-hati lekas menjadi tenteram, biarkan lebih damai sisa hari, bukankah kita butuh diri masing-masing untuk membuatnya lebih berarti?

mungkin nanti kita akan menemukan jawaban tentang bagaimana kita bisa jatuh hati hanya pada tokoh yang ditulis dalam komik-komik kartun atau cerita-cerita komedi pelipur hati atau biografi acakadut yang seadanya, mungkin nanti, atau mungkin kita tak perlu tau bagaimana nama-nama tetap ada dalam doa-doa bagaimanapun kita ingkari hadirnya dalam hari-hari, hanya tidak mengerti

bukankah Tuhan tidak menyukai orang yang berputus asa?
baik, ini bukan prosa putus asa antara aku dan hati

bukankah Tuhan cemburu kepada hati-hati yang berbagi, dan suka kepada hati-hati yang kembali, karena itu maka aku (selalu mencari jalan) kembali

bukankah tidak perlu mengucapkan selamat tinggal untuk sesuatu yang bahkan belum kita mulai? tidak perlu

Tuhan yang memberkahi hari-hari, berkahilah kami semua, sungguh kami amat membutuhkan keberkahan dalam kebaikan yang amat banyak setiap hari Engkau berikan kepada kami

--

april 4, 17:47
some tears only shed nomatter there're no reason anyway, always love