Chocolate Covered Sesame Balls

Jumat, 30 November 2007

KETIKA HATI INI TERKENA VIRUS

ini Wis kutip dari dudung.net... dbaca ya... lucu, menghibur, dan juga bermanfaat... oya, satu lagi, compute (baca: kompyut) BGT... cocok buat anak komputasi..
----------------------------------------------------------------------


Customer Service (CS): Ya, ada yang bisa saya bantu?

Pelanggan (P): Baik, setelah saya pertimbangkan, saya ingin menginstal cinta� kasih. Bisakah anda memandu saya menyelesaikan prosesnya?

CS: Ya, saya dapat membantu anda. Anda siap melakukannya?

P: Baik, saya tidak mengerti secara teknis, tetapi saya siap untuk menginstalnya sekarang. Apa yang harus saya lakukan dahulu?

CS: Langkah pertama adalah membuka HATI anda. Tahukan anda di mana� HATI anda?

P: Ya, tapi ada banyak program yang sedang aktif. Apakah saya tetap� bisa menginstalnya sementara program-program tersebut aktif?

CS: Program apa saja yang sedang aktif?

P: Sebentar, saya lihat dulu, Program yang sedang aktif adalah SAKITHATI.EXE, MINDER.EXE,� DENDAM.EXE dan BENCI.COM.

CS: Tidak apa-apa. CINTA-KASIH akan menghapus SAKITHATI.EXE dari� sistem operasi Anda. Program tersebut akan tetap ada dalam memori anda, tetapi tidak lama karena akan tertimpa program lain. CINTA- KASIH akan menimpa MINDER.EXE dengan modul yang disebut PERCAYADIRI.EXE.
Tetapi anda harus mematikan BENCI.COM dan DENDAM.EXE. Program� tersebut akan menyebabkan CINTA-KASIH tidak terinstal secara sempurna. Dapatkah� anda mematikannya?

P: Saya tidak tahu cara mematikannya. Dapatkah anda memandu saya?

CS: Dengan senang hati. Gunakan Start menu dan aktifkan� MEMAAFKAN.EXE. Aktifkan program ini sesering mungkin sampai BENCI.COM dan DENDAM.EXE terhapus.

P: OK, sudah. CINTA-KASIH mulai terinstal secara otomatis. Apakah ini wajar?

CS: Ya, anda akan menerima pesan bahwa CINTA-KASIH akan terus� diinstall kembali dalam HATI anda. Apakah anda melihat pesan tersebut?

P: Ya. Apakah sudah selesai terinstal?

CS: Ya, tapi ingat bahwa anda hanya punya program dasarnya saja. Anda perlu mulai menghubungkan HATI yang lain agar untuk mengupgradenya.

P: Oops. Saya mendapat pesan error. Apa yang harus saya lakukan?

CS: Apa pesannya?

P: ERROR 412 - PROGRAM NOT RUN ON INTERNAL COMPONENT". apa artinya?

CS: Jangan kuatir, itu masalah biasa. Artinya, program CINTA-KASIH�� diset untuk aktif di HATI eksternal tetapi belum bisa aktif dalam HATI internal anda. Ini adalah salah satu kerumitan pemrograman, tetapi dalam istilah non-teknis ini berarti anda harus men-"CINTA-KASIH"-i mesin anda sendiri sebelum men-"CINTA-KASIH"-i orang lain.

P: Lalu apa yang harus saya lakukan?

CS: Dapatkah anda klik pulldown direktori yang disebut "PASRAH"?

P: Ya, sudah.

CS: Bagus. Pilih file-file berikut dan salin ke direktori "MYHEART" MEMAAFKAN-DIRI-SENDIRI.DOC, dan MENYADARI-KEKURANGAN.TXT. sistem akan menimpa file-file konflik dan mulai memperbaiki program-program yang salah. Anda juga perlu mengosongkan Recycle Bin untuk memastikan program-program yang salah tidak muncul kembali.

P: Sudah. Hei!.. HATI saya terisi file-file baru. SENYUM.MPG aktif di monitor saya dan menandakan bahwa DAMAI.EXE dan KEPUASAN.COM dikopi
ke HATI. Apakah ini wajar?

CS: Kadang-kadang. Orang lain mungkin perlu waktu untuk� mendownloadnya.
Jadi CINTA-KASIH telah terinstal dan aktif. Anda harus bisa�� menanganinya dari sini. Ada satu lagi hal yang penting.

P: Apa?

CS: CINTA-KASIH adalah freeware. Pastikan untuk memberikannya kepada orang lain yang anda temui. Mereka akan share ke orang lain dan� seterusnya sampai anda akan menerimanya kembali.

P: Pasti. Terima kasih atas bantuannya.

Senin, 26 November 2007

Bayi Bisa Bedakan Baik & Buruk

KETIKA diminta memilih, bayi lebih suka bermain dengan karakter protagonis daripada karakter antagonis. Penelitian yang dilakukan para ilmuwan Yale University, AS, mengungkap, bayi berusia enam hingga sepuluh bulan ternyata sudah bisa membedakan orang berkarakter baik (protagonis) dan orang berkarakter buruk (antagonis).

Bayi bisa melakukannya tanpa perlu diajari karena bayi memiliki keterampilan untuk bertahan hidup (survival skill). "Kami sangat terkejut menemukan bahwa bayi memiliki survival skill ini. Bayi tidak perlu diajari karena keterampilan ini merupakan buah dari evolusi," tutur ketua tim peneliti Kiley Hamlin, ahli psikologi Yale University.

Dalam penelitian, Hamlin dan rekan-rekan menunjukkan boneka-boneka kayu bermata besar kepada sejumlah bayi. Ketika dilihat sepintas, boneka-boneka tersebut seluruhnya menyiratkan kesan sebagai tokoh jahat karena semuanya bermata buas. Selanjutnya, Hamlin menggelar pertunjukan mirip pementasan wayang golek (cerita boneka) di depan para bayi.

Bayi-bayi tersebut duduk dipangku orangtua masing-masing. Namun, orangtua tidak boleh melakukan interferensi. Artinya, orangtua tidak boleh mengatakan apapun kepada bayi selama pertunjukan berlangsung. Dalam pertunjukan, boneka-boneka tersebut berjuang memanjat sebuah tebing. Boneka-boneka itu memainkan tiga peran berbeda dalam pertunjukan.

Sebuah boneka berperan sebagai karakter netral yang berjuang sendiri untuk memanjat tebing. Boneka yang lain berperan sebagai tokoh protagonis yang membantu temannya memanjat.

Adapun boneka yang lain berperan sebagai karakter antagonis yang selalu menghalangi boneka lain memanjat tebing. Setelah pertunjukan usai, seluruh boneka yang terlibat pertunjukan disodorkan kepada bayi untuk dipilih sebagai teman bermain.

Hasilnya, sebanyak 80 persen dari bayi-bayi tersebut ternyata memilih boneka yang memerankan tokoh protagonis dan menghindari boneka-boneka yang memerankan tokoh antagonis. Dalam penilaian Hamlin, reaksi bayi-bayi tersebut membuktikan bahwa bayi bisa menilai baik atau buruk seseorang berdasarkan perilaku orang tersebut terhadap orang lain.

Untuk menegaskan kesahihan hasil penelitian pertama, Hamlin melanjutkan dengan penelitian kedua. Dalam pertunjukan babak kedua, boneka-boneka kayu yang digunakan pada pertunjukan pertama dipertemukan kembali. Boneka-boneka tersebut saling bersalaman. Bayi-bayi menunjukkan keterkejutan ketika melihat satu boneka protagonis mendekati boneka antagonis.

Reaksi tersebut menunjukkan bahwa bayi sesungguhnya mengetahui bahwa karakter-karakter antagonis harus dihindari. Hamlin rupanya belum puas dengan hasil kedua penelitian tersebut. Karena itu, Hamlin melanjutkan dengan penelitian tahan ketiga. Pada penelitian tahap paling akhir, bayi-bayi diminta memilih antara boneka protagonis dengan boneka netral.

Hasilnya, tetap saja para bayi tersebut memilih boneka protagonis sebagai teman bermain.Tidak ada perbedaan reaksi pada bayi laki-laki atau perempuan. "Bayi-bayi tersebut terbukti lebih menyukai karakter protagonis daripada antagonis dan mereka tetap memilih karakter protagonis daripada karakter netral. Ini merupakan bukti bahwa bayi yang belum bisa bicara ternyata bisa menilai orang lain berdasarkan perilaku orang itu terhadap sesama," jelas Hamlin.

Karena itu, orangtua harus lebih berhati-hati menjaga perilaku di depan anak. Para ilmuwan memperingatkan, pengalaman-pengalaman yang dirasakan anak sejak bayi berperan besar dalam pembentukan karakter anak hingga dewasa. Penelitian para ilmuwan Yale University tersebut bukan penelitian pertama terhadap keterampilan sosial yang dimiliki bayi.

Pada tahun silam, para ilmuwan Jerman melakukan penelitian terhadap bayi-bayi berusia 18 bulan. Penelitian tersebut mengungkap, bayi ternyata memiliki keinginan untuk membantu orang lain. Dalam penelitian itu, para ilmuwan menjatuhkan mainan di depan para bayi.

Bayi-bayi tersebut ternyata menunjukkan reaksi mengejutkan. Reaksinya, bayi-bayi tersebut berlomba-lomba sekuat tenaga mengumpulkan dan mengembalikan mainan-mainan yang dijatuhkan para ilmuwan. Namun, tidak semua ilmuwan sepakat bahwa bayi memiliki keterampilan sosial alamiah yang diperoleh dari proses evolusi. Ilmuwan yang menentang salah satunya profesor psikologi Florida Atlantic University David Lewkowicz.

Dia menilai, bayi-bayi tersebut memiliki keterampilan sosial dari proses pembelajaran, bukan insting alamiah. "Bayi memperoleh banyak sekali pengalaman sosial sejak lahir hingga usia enam bulan. Karena itu, sifat bayi sangat dipengaruhi pengalaman. Saya tidak sepakat jika bayi dinilai bisa memilih tanpa proses pembelajaran," tutur Lewkowicz.

Tim ilmuwan Yale University berupaya menjawab keraguan Lewkowicz dengan sebuah penelitian lain. Kali ini para ilmuwan Yale University menggunakan bayi-bayi berusia tiga bulan.
(sindo / / mbs)

Rabu, 21 November 2007

Cumlaude Bukan Penentu Keberhasilan

nah! yang ini juga dari Waspada online lo.. keren!. coba deh baca. semoga membuka mata kita, membuat kita mampu melihat sukses dari segala sudut, dan menjadikan kita semakin bijak... :)
-----------------------------

Dalam sebuah kelulusan apalagi untuk S-1 atau sarjana, mendapat predikat cumlaude merupakan sebuah prestasi gemilang yang tentunya membanggakan bagi mereka yang memperolehnya.

Biasanya dalam pelaksanaan wisuda bakal dibacain tuh predikat para wisudawan berdasarkan Indeks Prestasi Kumulatifnya (IPK). Predikat tersebut antara lain adalah Memuaskan, Sangat Memuaskan dan Cumlaude. Nah, Cumlaude berarti mendapat IPK di atas 3,51.

Lalu, apakah Cumlaude itu merupakan target seseorang dalam memasuki bangku kuliah? Sebenarnya sih tergantung orangnya.

Mungkin dengan mengincar predikat seperti itu, bisa memotivasi belajarnya tapi sebagian orang malah menganggap Cumlaude itu nggak penting banget. Yang penting lulus terus dapat gelar sarjana dan bisa dapat kerja, tapi toh nggak ada salahnya kita dengerin pengakuan beberapa orang yang dapat cumlaude pada acara wisuda mereka baru-baru ini.

Fuad Akbar, S.Sos yang lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi "Pembangunan" Medan baru-baru ini, berhasil mendapat IPK 3,71 dan merupakan nilai tertinggi di antara seluruh wisudawan.

Anak bungsu dari dua bersaudara ini mengaku kalo predikat cumlaude ini emang menjadi incarannya sejak awal masuk kuliah. Makanya sejak semester satu, Fuad usaha keras dengan banyak belajar. Sebenarnya Fuad udah memprediksikan akan lulus cumlaude dengan melihat daftar nilainya sejak semester awal.

Tapi sejujurnya Fuad nggak nyangka kalo ia justru mendapat nilai tertinggi se-angkatan wisudanya. Fuad, saat ini udah bekerja sebagai wartawan di salah satu harian Kota Medan, mengaku predikat cumlaude yang diraihnya itu nggak berpengaruh terhadap posisinya di pekerjaannya sekarang. Palingan kita hanya merasa bangga ama diri sendiri.

Hal serupa juga dikemukakan Dodi Iskandar yang sama-sama wisuda bersama Fuad. Dodi juga mendapat predikat cumlaude dan bangga mendapatkannya. Apalagi waktu pelaksanaan wisuda kemarin, dibacakan di depan para undangan yang umumnya orang tua para wisudawan.

Saat orang tua Dodi mengetahui anaknya mendapat nilai yang cukup gemilang, mereka terharu dan rasanya pengorbanan mereka selama ini tidaklah sia-sia. Tapi, menurut Doddy, nilai cumlaude seperti yang didapatkannya itu bukan berarti mudah mencari pekerjaan.

"Biasanya para pencari kerja lebih mengutamakan skill dari kita. Emang sih, faktor nilai seperti ini cukup berpengaruh tapi lebih baik kalo didukung kemampuan kita terhadap pekerjaan yang akan kita lakoni nanti," ujar Dodi.

Ungkapan setuju dituturkan Sulisnur, SE. Sulisnur yang merupakan alumni dari Universitas Riau dengan predikat cumlaude juga mengatakan setelah tamat kuliah, ia mengalami kesulitan mencari kerja yang sesuai. Emang pada dasarnya perusahaan mencari tenaga kerja dengan melihat ijazah dan IPK akhir saat kuliah, namun tentunya hal itu harus didukung dengan skill. Tidak ada kemudahan maupun keistimewaan yang didapatkan seorang yang cumlaude dalam mencari kerja.

Anehnya, justru saat ini dalam pekerjaan yang sedang dilakoni Sulis sebagai seorang guru Ekonomi di sebuah SMA, ia kerap mendapat teguran bahkan sindiran teman-teman seprofesinya. Sindiran semacam, "Masa yang cumlaude nggak bisa ngerjain hal yang segini gampang..." atau "Masa cumlaude nggak bisa ngatasin siswa yang bandel.." sering menjadi santapannya.

Seorang yang cumlaude saat di dunia kerja apalagi di perusahaan swasta umumnya nggak berpengaruh terhadap posisi atau jabatan maupun terhadap gaji yang bakal diterimanya. "Semua itu akan kita peroleh kalo rajin bekerja dan mempunyai potensi yang baik," tambah Sulis.

Jadi, buat kamu yang akan wisuda, apapun predikat yang kamu dapati dan berapapun IPK kamu, itu merupakan nilai kita selama duduk di bangku kuliah dan itu nggak menjamin kamu bakal cepat dapat kerja. Sekarang yang penting, niat dan kemauan kamu.

Gambaran Bahwa Islam Diterapkan Dengan Pedang Hanya Khayalan Barat

Ini adalah petikan tulisan dari Waspada online(tanggal 16 November 2007), yang merupakan Wawancara Dengan Karen Armstrong (Seorang Pakar Agama). semoga menambah wawasan kita...

----------------------

KAREN Armstrong pernah bertugas sebagai suster di asrama Kristen Katolik selama tujuh tahun sebelum meninggalkan pekerjaan itu dan pergi menuntut ilmu di Oxford. Sekarang, dia termasuk di antara pakar agama (theologi) paling terkenal dan telah menulis sejumlah buku yang laris manis tentang agama. Dia termasuk di antara 18 anggota utama Aliansi Peradaban, lembaga yang dibentuk mantan Sesjen PBB Kofi Annan, yang tujuannya untuk memerangi ekstrimisme dan lebih jauh membangun dialog antara dunia Islam dan barat. Berikut pembicaraannya dengan wartawan Jerman, Andrea Bistrich, tentang politik, agama, ekstrimisme dan negara yang mendengarkan aspirasi warganya.

Andrea Bistrich (AB): Peristiwa 11 September telah menjadi simbol besar, permusuhan antara barat dan Islam yang tidak terselesaikan. Setelah serangan itu banyak warga Amerika bertanyatanya: "Kenapa mereka membenci kami?" Dan para pakar dalam sejumlah pembicaraan meja bundar memperdebatkan apakah Islam memang agama yang kejam. Benarkah itu?

Karen Armstrong (KA): Sama sekali tidak. Malah kekejaman dan kekerasan lebih banyak terdapat di Bible dibanding Al-Qur'an. Gambaran bahwa Islam diterapkan dengan sabetan pedang hanya ada dalam khayalan barat, direkayasa ketika terjadi Perang Salib di mana, kenyataannya, kaum Kristiani baratlah yang melancarkan perang secara brutal terhadap kaum Muslim.

Al-Qur'an melarang perang keji dan hanya mengijinkan dilancarkannya perang untuk tujuan membela diri, ketika pihak musuh mengusulkan perdamaian, Al-Qur'an memerintahkan Muslim untuk meletakkan senjata dan menerima syarat yang diajukan musuh, meski syarat tersebut dirasa merugikan. Selanjutnya, Islam melarang Muslim menyerang negara di mana saudaranya sesama pemeluk agama Islam diijinkan menjalankan ibadah mereka dengan bebas. Membunuh warga sipil adalah tindakan terlarang, demikian pula dengan merusak bangunan dan melakukan pembakaran dalam perang.

AB: Apa yang membuat fundamentalisme, kelihatannya, mendominasi sekarang ini?

KA: Ketaqwaan suatu kaum yang kita sebut 'fundamentalisme' pasti muncul dalam setiap kepercayaan di dunia. Ada fundamentalis Budha, Kristen, Jahudi, Sikh, Hindu, Konfusi, begitu juga Islam. Dari tiga agama monotheis Jahudi, Kristen dan Islam kaum pemeluk agama Islam merupakan yang terakhir mengembangkan mental fundamentalis semasa tahun 60-an.

Fundamentalisme merupakan wujud pemberontakan terhadap masyarakat modern sekuler, yang memisahkan antara agama dan politik. Di mana pemerintah sekuler barat berdiri, akan terbentuk gerakan agama yang menentangnya. Kelompok fundamentalis ingin mengembalikan Tuhan/agama yang telah dikesampingkan dalam budaya modern untuk kembali menjadi hal utama. Semua gerakan fundamentalisme muncul karena takut pada pemusnahan: baik itu Jahudi, Kristen atau pun IslamSemua gerakan fundamentalisme muncul karena takut pada pemusnahan: baik itu kaum Jahudi, Kristen atau pun Muslim.

Kalangan fundamentalis meyakini bahwa masyarakat sekuler atau liberal ingin menyingkirkan mereka. Ini bukan sebuah ketakutan tidak berdasar: Fundamentalisme Jahudi muncul setelah Nazi melancarkan aksi Holocaust dan Perang Yong Kippur di tahun 1973.

Selasa, 20 November 2007

Bangun Tidur?! Gunakan OTAK KANAN...

tulisan di bawah ne dari seorang teman, yang mendapatkannya dari seorang teman... yang entah dari mana dapatnya... hehe mudah2an bermanfaat untuk kita menjalani bangun pagi setiap hari...
-----------------------------------------------------

Bangun tidur, kamar masih gelap, belum melakukan apa-apa, sementara pikiran melayang ada jadual hari ini. Seprai sudah saatnya dicuci. Si kecil perlu buah untuk bekal sekolah besok, sekalian mampir beli sabun cuci piring. Cucian kering sudah segera harus disetrika. Kursus habis zuhur. Sempatkan baca buku yang sudah tertunda dua minggu.

Apakah anda punya rutinitas seperti di atas, bangun pagi dan segera terbayang daftar pekerjaan yang harus diselesaikan? Kalau iya, berarti anda mirip saya. Kalau kemudian daftar panjang itu dikomentari sendiri dengan keluh: "Haaah, hari yang berat, neeeh....," maka itu tanda anda bukan hanya mirip, tapi mirip banget dengan saya.

Sebenarnya saya baru sadar memiliki rutinitas seperti itu, rutinitas yang katanya 'mendahulukan otak kiri.' Seperti yang sudah kita tahu, otak kiri adalah tempat bagi logika, keteraturan, urutan, rencana, aturan dan semacamnya. Itu semua membuat apa yang kita lakukan terorganisasi dengan rapi. Sayangnya, tak ada kegembiraan di sana.
Kalau tidak ada kegembiraan, tak ada semangat. Kalau tak ada semangat, jadilah rutinitas harian sebagai ibu rumah tangga sebagai sumber stres.

"Gunakan otak kanan dulu!" begitu nasihat Hernowo dalam bukunya yang sekarang sedang saya baca (blum slesai sih, hehehe...). Otak kanan adalah tempat yang acak, tapi ia menggerakkan emosi, semangat, keingintahuan, imajinasi, kebebasan dan gairah. Dengan memulai dari sini, kita bisa merubah jadual harian menjadi sesuatu yang
lebih 'fun.'

Bagaimana caranya?
Ingat-ingat, kegiatan apa yang membuat kita gembira hari ini? Oke, kita nantikan kedatangannya dengan bersemangat. Kegiatan apa yang bisa membebaskan diri dari masalah? Wah, bukankah itu amat baik dilakukan? Ayo lakukan! Lalu, apakah kegiatan hari ini menambah kekayaan batin saya? Kalau ya, berarti menjalani hari ini memang
berkah-Nya. Apakah ada hal baru yang akan saya temui hari ini? Wah, apa ya, kira-kira? Jadi gak sabar nih...

Bukankah indah mengawali hari dengan antusiasme seperti di atas? Anak saya, sering mengeluh karena lama sekali waktu yang harus dilewati agar sampai pada jadual nonton tv jam satu siang. Dulu saya hanya menjelaskan kalau dia harus mandi dulu, sarapan, berangkat sekolah, pulang, mengerjakan tugas kalau ada, makan siang, tidur siang, baru nonton tv.

Mungkin besok saya akan terangkan kalau dia akan lebih dulu main air di bak bersama adik, makan makaroni keju, lalu bermain dan bernyanyi dengan bu guru dan teman-teman, dijemput mama, menghabiskan lauk kesukaan, mengistirahatkan badan agar segar, lalu nonton serial favoritnya. Hm..., rasanya memang lebih menimbulkan antusiasme.
Setelah itu, setelah antusiasme muncul dan bergelora, pakai otak kiri agar jadual hari ini tidak acak-aduk. Otak kiri membantu kita mengatur apa yang harus didahulukan, apa yang harus diingat, apa yang harus ditambahkan, berapa lama kita harus melakukan suatu kegiatan, bagaimana langkah paling efektif dan efisien yang harus diambil, dan
seterusnya, dan seterusnya.
Otak di kepala ini nikmat yang tak ternilai, bukan? SubhanaLlah, alhamdulillah.
Jadi, hari ini, pakai otak kanan dulu, lalu sempurnakan dengan yang kiri. Selamat menjalankan hari yang indah ini!

Senin, 19 November 2007

a Test on Me


Melihat gambar di atas, 

Mengingatkanku pada tes psikologi dengan kak Rini. Waktu itu, hari sabtu 20 Oktober 2007, Syawal ke 7. Hari pertama di radio setelah libur lebaran. Sempat kesal dan uring-uringan juga sih, karena terlalu cepat balik dari kampung.

Cerita-cerita dengan kak Rini. Seru juga jadinya. Cerita punya cerita ternyata kak Rini tau cara ngetes psikologis seseorang... wow keren. Ya terang aja, mumpung gratis, aku langsung minta di tes.

Dan mulailah kak Rini menyodorkan pertanyaan-pertanyaan. Mulai dari memilih bekal perjalanan, menemukan kunci, menemukan pohon yang melintas di jalan, memilih jalan/cara untuk menyebarangi sungai, sampai memilih bermalam atau meneruskan perjalanan. Tiap kondisinya menuntut keputusan yang spontan. Kata kak Rini “Pokoknya jawaban pertama yang terpikir di kepala Wis...!”.

Setelah menyeberangi sungai, kondisinya seperti ini: hari sudah sore, apakah aku memilih untuk melihat keadaan sekitar atau memilih untuk istirahat? Aku memilih untuk istirahat. Dengan pertimbangan suasana sudah gelap. Ngeri rasanya membayangkan jalan-jalan di hutan jelang magrib gitu, hiii.

Setelah istirahat dan bermalam, paginya aku pun melanjutkan perjalanan, tidak lama aku mulai keluar dari hutan, menemukan pinggiran desa, dari kejauhan sudah mulai tampak miniatur-miniatur rumah sebuah perkampungan, tapi tetap aja perjalanan masih jauh. Eh ga taunya, di situ ada sebuah rumah... sebuah gubuk kecil, terkunci, dan tidak ada tanda-tanda ada penghuninya..

Nah, rumah di atas itu mengingatkanku pada rumah yang kutemui dalam tes psikologi waktu itu. sekalipun itu cuma ada dalam pikiran saja.

Lalu kak Rini bertanya lagi: “Apakah wis memilih singgah, atau meneruskan perjalanan?” jawabku: “Wis memilih singgah” kataku.

Begitulah, tes itu berakhir di situ. Lalu kak Rini menyimpulkannya untukku.

Mungkin aku sudah memilih bekal yang benar, tapi kunci tercecer yang kutemui kemudian kuputuskan untuk kelewatkan begitu saja. Kata kak Rini, itu tandanya aku orang yang tidak mau repot. Dan kurang peduli dengan keadaan sekitar. Ya secara logika ku, bukan urusan gue gitu loh, siapa suruh ceroboh ngejatuhin kunci. Ntar kalo si yang punya kunci merasa kehilangan dia pasti akan kembali untuk mencarinya. Nah, kalo sempat aku mungut tu kunci, berabe kan, dia harus ngikutin petualangan ku yang jauh ini untuk menjemput kuncinya... (ciee). Atau aku yang repot mencari dirinya. Hehe maksa... ya ga segitunya lah...

Aku juga tidak peduli dengan pohon yang melintang di jalan, lewatin aja. Sama sekali tidak memilih untuk memindahkannya. Yang terpikir waktu itu, aku harus sesegera mungkin mencapai tujuan perjalanan itu. Sekali lagi, rasa peduli teruji. Padahal, kalau aku memilih memindahkan pohon yang melintang di jalan itu, tentu orang-orang yang lewat setelahnya bisa lebih mudah dan tidak repot. Kebayang ga, kalo ada akhwat atau ibu-ibu pake rok kain songket yang harus menempuh perjalanan yang sama denganku, pake angkat rok segala... repot kan...???

Begitulah, aku lebih memilih untuk melanjutkan perjalanan sendiri, tak peduli dengan yang dibelakang... egois!!!

Trus ketika menemukan sungai, ngapai coba aku milih nyari jembatan segala, repot. Padahal airnya cuma sebetis. Kata kak Rini, itu artinya aku tidak mau ambil resiko. Tidak mau basah. Mau aman aja. Tapi, bayangin coba, kalau di dalam air tu ada ‘sesuatu’ yang membahayakan keselamatan kita. Hiii...

Trus, setelah sampai ke seberang sungai, aku memilih untuk bermalam, bukannya melihat-lihat dulu di sekitar sungai. Kata kak Rini, itu artinya aku suka menunda pekerjaan. Dan ini sudah terbukti ‘kan?! Coba deh baca catatan beberapa hari yang lalu (lessons learn a week ago). Terbukti. Memalukan.

Pokoknya tes hari itu nyodok abis. Jadi nyadar, ternyata masih banyak hal yang masih jelek. Mudah-mudahan masih bisa diperbaiki.

Sudah pernah tes psikologis sendiri? cobain deh! Ga rugi. Malah untung besar. Kita jadi nyadar dengan karakter sendiri. Kalo cuma baca buku atau artikel tentang tipe-tipe psikologis dan karakter manusia, tidak seobjektif ini hasilnya. Tes ini dibuat sedemikian rupa, sehingga kita punya sangat sedikit pilihan yang bisa dipilih. Bahkan terkadang tidak ada di antara pilihan-pilihan itu yang kita suka, tapi kita tetap harus milih.
Ini juga menguji kita dalam mengambil keputusan, semakin spontan dan cepat kita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaannya, semakin yakin kita dengan pilihan kita. Ini tentu tidak terlepas dari keseharian kita yang sering dihadapkan dengan berbagai dayli dilema. Kalau kita terbiasa memutuskan segala sesuatu sendiri, tidak bergantung pada oran lain, tentu ketika harus melakukan petualangan seorang diri seperti tadi tidak lagi menjadi masalah.

Ok deh, buat yang semua yang pernah singgah dan baca, semoga bermanfaat... :)







Senin, 05 November 2007

Puasa Syawwal atau Bayar Qadha' Dulu?

Assalamualaikum wr. wb,

Afwan ustadz, saya ingin bertanya tentang puasa Syawal, apakah
pelaksanaannya harus setelah kita melaksanakan semua jumlah puasa
qodho Ramadhan? Bolehkah melaksanakan puasa Syawal yang hukumnya
sunnah, lalu membayar yang wajib setelahnya? Syukran.

Wassalam,

Tri
ukhtintrie

Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Jawaban atas semua pertanyaan anda itu pada hakikatnya adalah benar
semua. Anda diperbolehkan untuk melakukan dengan cara yang mana pun.

Anda boleh melakukan puasa sunnah bulan Syawwal dahulu, baru kemudian
melakukan puasa qadha' pengganti dari puasa yang anda tinggalkan
karena uzur di bulan Ramadhan kemarin.

Dan anda juga boleh berpuasa qadha' terlebih dahulu, baru kemudian
melakukan puasa sunnah di bulan Syawwal. Tentu saja asalkan bulan
Syawwal masih ada.

Bahkan anda boleh berpuasa qadha' dan sekaligus meniatkannya untuk
berpuasa di bulan Syawwal. Seolah keduanya dilakukan di waktu yang
bersamaan. Atau dua niat untuk satu puasa yang sama.

Para ulama membolehkan semuanya, sesuai dengan logika dan ijtihad
mereka masing-masing. Dan tentu satu sama lain tidak saling mengejek
atau saling menyalahkan. Meski tetap berhak atas pilihannya masing-
masing, selama mereka merasa pendapat mereka yang paling kuat.

Mereka yang memandang lebih baik puasa sunnah Syawwal terlebih dahulu
baru kemudian puasa qadha', tidak bisa disalahkan. Sebab logika
mereka memang masuk akal. Puasa sunnah bulan Syawwal itu waktu
terbatas, yaitu hanya selama sebulan saja. Sedangkan waktu yang
disediakan untuk mengqadha' puasa Ramadhan terbentang luas sampai
datangnya Ramadhan tahun depan.

Dengan adanya bentang waktu yang berbeda ini, tidak ada salahnya
mendahulukan yang sunnah dari yang wajib, karena pertimbangan waktu
dan kesempatannya.

Sebaliknya, mereka yang mendahulukan puasa Qadha' terlebih dahulu
kemudian baru puasa Sunnah bulan Syawwal, punya logika yang berbeda.
Bagi mereka, lebih afdhal bila mengerjakan terlebih dahulu puasa yang
hukumnya wajib, setelah 'hutang' itu terpenuhi, barulah wajar bila
mengejar yang hukumnya sunnah.

Rasanya, logika seperti ini juga masuk akal. Hanya sedikit masalahnya
adalah bila jumlah puasa Qadha' yang harus dibayarkan cukup banyak,
maka waktu untuk puasa sunnah Syawwal menjadi lebih sedikit, atau
malah sama sekali tidak cukup. Misalnya pada kasus wanita yang nifas
di bulan Ramadhan, boleh jadi sebulan penuh Ramadhan memang tidak
puasa. Maka kesempatan puasa sunnah Syawwal menjadi hilang dengan
sendirinya.

Ada juga pendapat yang lain lagi. Mereka berangkat dari pemahaman
bahwa yang dimaksud dengan puasa 6 hari bulan Syawwal itu lebih
kepada waktunya saja, bukan sebuah ibadah khusus yang spesifik.

Maksudnya, diupayakana bahwa dalam 6 hari bulan Syawwal itu seseorang
melakukan puasa, apapun motif dan niatnya. Kalau punya hutang puasa,
maka minimal selama 6 hari di bulan Syawwal itu dia menebusnya dengan
puasa Qadha'. Tapi kalau tidak punya 'hutang' puasa, maka niatnya
adalah puasa sunnah biasa. Yang penting, di bulan Syawwal itu ada 6
hari yang dilaluinya dengan berpuasa.

Pendapat ini rasanya lebih ringan, karena seseorang bisa dapat dua
kebajibakn sekaligus. Pertama, kebajikan dari membayar hutang puasa.
Kedua, kebajikan dari mengisi 6 hari bulan Syawwal dengan puasa.
Sehingga meski niatnya puasa Qadha', tapi fadhilah puasa 6 hari bulan
Syawwal pun tetap didapatnya. Toh, dalilnya tidak mengharuskan bahwa
niatnya hanya puasa sunnah, yang penting selama 6 hari itu dilalui
dengan berpuasa.

Mana pun pendapat yang anda pilih, semuanya punya dalil dan argumen
yang bisa diterima. Dan tentu kita tidak perlu menjelekkan sesama
saudara muslim, hanya lantaran kita berbeda sudut pandang yang
bersifat ijtihadi. Kalau ijtihad kita benar, kita akan dapat 2
pahala. Tapi kalau ternyata salah, maka kita tidak dosa bahkan masih
tetap dapat 1 pahala.

Ketiga bentuk puasa di atas, tidak satu pun yang melanggar batas
halal haram atau wilayah aqidah. Bahkan ketiganya hanyalah hasil
nalar dan ijtihad manusiawi belaka atas dalil-dalil yang shahih dan
sharih. Meski bentuknya saling berbeda, tapi insya Allah tidak sampai
membuat kemungkaran.

Yang mungkar adalah yang tidak membayar puasa Qadha'-nya hingga masuk
Ramadhan tahun depan. Ada pun puasa 6 hari di bulan Syawwal, hukumnya
sunnah. Boleh ditinggalkan tapi berpahala bila dikerjakan.

Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc.

Mengapa kita terus menerus membaca meskipun kita tidak mengerti apa artinya?

Suatu cerita yang indah:

Seorang Muslim tua Amerika bertahan hidup di suatu perkebunan di
suatu pegunungan sebelah timur Negara bagian Kentucky dengan cucu
lelakinya yg masih muda. Setiap pagi Kakek bangun lebih awal dan membaca Quran di meja makan di dapurnya. Cucu lelaki nya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk menirunya dalam cara apapun semampunya.

Suatu hari sang cucu nya bertanya, " Kakek! Aku mencoba untuk membaca
Qur'An seperti yang kamu lakukan tetapi aku tidak memahaminya, dan apa yang aku pahami aku lupakan secepat aku menutup buku. Apa sih kebaikan dari membaca Qur'An? Dengan tenang sang Kakek dengan meletakkan batubara di dasar keranjang, memutar sambil melobangi keranjang nya ia
menjawab, "Bawa keranjang batubara ini ke sungai dan bawa kemari lagi penuhi dengan air." Maka sang cucu melakukan seperti yang diperintahkan kakek, tetapi semua air habis menetes sebelum tiba di depan rumahnya.

Kakek tertawa dan berkata, "Lain kali kamu harus melakukukannya lebih
cepat lagi," Maka ia menyuruh cucunya kembali ke sungai dengan
keranjang tsb untuk dicoba lagi. Sang cucu berlari lebih cepat, tetapi tetap,
lagi2 keranjangnya kosong sebelum ia tiba di depan rumah. Dengan
terengah-engah, ia berkata kepada kakek nya bahwa mustahil membawa
air dari sungai dengan keranjang yang sudah dibolongi, maka sang cucu
mengambil ember sebagai gantinya.

Sang kakek berkata, " Aku tidak mau ember itu; aku hanya mau
keranjang batubara itu. Ayolah, usaha kamu kurang cukup," maka sang kakek pergi ke luar pintu untuk mengamati usaha cucu laki-lakinya itu. Cucunya yakin sekali bahwa hal itu mustahil, tetapi ia tetap ingin menunjukkan kepada kakek nya, biar sekalipun ia berlari secepat-cepatnya, air tetap akan bocor keluar sebelum ia sampai ke rumah.

Sekali lagi sang cucu mengambil air ke dalam sungai dan berlari sekuat tenaga menghampiri kakek, tetapi ketika ia sampai didepan kakek
keranjang sudah kosong lagi. Sambil terengah-engah ia berkata, " Lihat
Kek, percuma!" " Jadi kamu pikir percuma?" Jawab kakek.

Kakek berkata, " Lihatlah keranjangnya." Sang cucu menurut, melihat
ke dalam keranjangnya dan untuk pertama kalinya menyadari bahwa
keranjang itu sekarang berbeda. Keranjang itu telah berubah dari keranjang batubara yang tua kotor dan kini bersih, luar dalam. " Cucuku, hal
itulah yang terjadi ketika kamu membaca Qur'An. Kamu tidak bisa
memahami atau ingat segalanya, tetapi ketika kamu membaca nya lagi, kamu akan berubah, luar dalam. Itu adalah karunia dari Allah di dalam hidup kita."

An Inspiiring Group

Grup yang menginspirasi... itu pendapat saya. Teman-teman boleh protes kalau tidak setuju :D...

Historisnya, grup ini dipelopori oleh seorang dosen wali sekelompok mahasiswa matematika angkatan 2003. Beliau tak lain Dr. Hizir Sofyan, seorang dosen statistika yang sekaligus ketua jurusan Matematika pada fakultas MIPA Unsyiah.

Grup ini diberi nama ‘berlinale’. Seorang mahasiswa pernah menanyakan kenapa nama itu yang dipilih. Ternyata berlinale adalah nama kota di Jerman, dimana sang dosen pernah tinggal disana selama beberapa tahun ketika menempuh sekolah magister dan doktornya.

Berbicara tentang grup berlinale, berari berbicara tentang pelopornya, ya... Pak Hizir tentunya. Saya kagum dengan antusiasme beliau dengan usahanya memberdayakan mahasiswa dibawah perwaliannya. Sekalipun program-program yang direncanakan dan diusulkan tidak jalan seluruhnya, tapi saya yakin banyak diantara kami yang merasa perwalian dengan beliau sangat bermakna. Benar-benar ‘coaching’ yang sangat memotivasi.

Ada teman yang bilang ‘coaching’ dengan pak Hizir itu “memanusiakan mahasiswa”.

Saya setuju, menurut teman-teman gimana?
Ayo dong! Tidak ada salahnya kan mengomentari grup kita sendiri. hitung-hitung belajar berargumen (beropini). Ga perlu panjang-panjang. Yang penting mewakilkan kata hati...

Salah satu program yang kami jalankan dalam grup adalah melakukan sms berantai, dengan sms-sms kata bijak. Sms yang dikirimkan Pak Hizir itu, diteruskan oleh seorang teman yang ditunjuk kepada kedua teman lainnya. Kemudian kedua teman tadi masing-masing mengirim ke dua teman lainnya dalam grup. Begitu seterusnya sampai semua teman-teman menerima sms bijak tersebut.

Hingga saat ini ada 11 sms yang telah dikirimkan dengan sistem ini. Memang belum banyak. Tapi insyaAllah bermanfaat.

Kesebelas sms tersebut saya sertakan di sini, juga ada komentar saya tentangnya. Komentar saya tidak perlu diperhatikan, yang penting kata bijaknya, he...!

Ini dia kesebelas sms tersebut:
1. say to your self: here is the opportunity for me to act like never before, my own power, my own ability to do whatever is my goal and my objective.
(iya, karena kesempatan yang sama tidak pernah datang dua kali, karena itu kalau sedang melakukan sesuatu lakukanlah dengan sebaik-baiknya)

2. tress and flowers grow in silence, star and moon move in silence, God is the friend of silence. Semua bergerak dalam hening, Allah menemani keheningan Anda.
(benar, kadang kita butuh waktu untuk hening dan menyendiri, mengevaluasi dan memaknai setiap “keramaian” yang kita ikut serta di dalamnya)

3. trust your talent, trust yourself, yakinlah dengan kemampuan diri Anda, bukankah Allah berfirman ‘Aku seperti persangkaan hambaKu terhadapKu’.
(yup, keyakinan harus dimulai dari diri sendiri, kalau kita yakin dengan kemampuan sendiri, orang lain pun tidak ragu untuk menitipkan amanah pada kita)

4. ada dua indikator yang menandakan manusia paling produktif, yaitu yang mampu mengelola dirinya dengan baik dan mengelola waktunya dengan efektif.
(hiks.., kata-kata ini adalah sesuatu yang paling menusuk untuk mengukur diri sendiri, sekaligus paling sulit untuk diingat setiap saat)

5. sala satu time killer yang paling berbahaya adalah kegiatan Anda memindahkan tombol chanel TV dari satu saluran ke saluran yang lain dengan program yang tidak mendidik.
(saya jarang menonton tv... kasiannya, jangankan program yang tidak mendidik, program yang mendidik pun saya jarang nonton, tapi saya masih ingat nama dan isi beberapa program yang dulunya saya gandrungi)

6. jangan bermain-main sewaktu bekerja, tapi lakukanlah dengan sebaik-baiknya dan niatkanlah sebagai ibadah. Jadikanlah pekerjaan sebagai game yang fun. Niscaya kita mendapat kenikmatan dan tidak akan bosan.
(seringnya: kita berharap waktu kerja itu cepat berlalu, waktu santai itu amat menyenangkan, pekerjaan pun menjadi beban. Padahal: bekerja itu membuat kita aktif, sinap-sinap kita bercahaya, aura kita memancar, potensi kita tertantang, pengalaman kita bertambah, dan waktu pun jadi bermanfaat)

7. together the high times get better. Together the low times seem lesser. Dengan kebersamaan kendala menjadi menjadi ringan dan kesemptan menjadi lebih besar.
(begitulah, kebersamaan (ukhuwah) selalu menguatkan dimanapun kita berada, sekalipun jarak memisahkan hati pasti terasa dekat dan bisa saling menguatkan)

8. can you survive alone? Can you excel alone? Jawabannya tentu tidak mungkin. Ayo kita bantu orang lain agar mereka membantu kita menjadi lebih baik setiap hari.
(setuju, karena ketika kita memberi satu yakinlah kita akan mendapat 10 balasan dari apa yang kita beri, langsung atau pun tidak. Memberi, membantu, mengurangi kesulitan orang lain adalah hal-hal paling menguntungkan untuk dikerjakan. Semoga kita senantiasa dapat memetik pelajaran dari setiap hal yang kita lihat, dengar, dan rasakan.
Kalo mau sukses kita harus bersama, beresama-sama kita pasti sukses)

9. love is a second live, it grows in the soul, warms every vein, and beats in every pulse. Cinta itu hidup dan menjalar bersama darah dalam setiap sendi dan nafas.
(waduh, kalau yang ini saya kurang paham, tapi yang pasti, cinta itu membuat kita mudah untuk memaafkan, cinta itu mampu melelehkan sikap paling dingin sekalipun, cinta itu bisa membuat kita melakukan apa saja, karena itu kalau mau mencintai, cintailah yang Maha Baik supaya kita selalu termotivasi untuk melakukan kebaikan (maaf kalau tidak nyambung... hehe))

10. terkadang orang meremehkan Anda, menganggap Anda bukan siapa-siapa, no problem. Have a self esteem, keep going, keep reading, keep moving. Allah is with you.
(Dunia memang seperti itu, penuh dengan prasangka, tapi jangan sampai perkiraan orang lain membuat kita lupa akan tujuan-tujuan, mimpi, dan akhir yang ingin kita capai ...’anjing menggonggong kafilah berlalu’... jangan ragu jika kita memang benar, jangan takut jika tujuan kita pasti, selalu belajar dan kontinue mengevaluasi, insyaAllah kita menang)

11. the worst bankrupt in the world is the person who lost his enthusiasm. Kebangkrutan terbesar di dunia adalah hilangnya harapan pada hari esok dan dari diri kita.
(betul. Tanpa antusiasme sulit bagi kita untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Lebih jauh, mencapai tujuan yang kita punya. Antusiasme akan membedakan apakah kita punya mimpi atau tidak)

Semoga testimonial ini bermanfaat. Menurut teman2 gimana?

Semoga kita bisa menjadi bermanfaat dalam hidup kita. Bermanfaat untuk orang lain, dan menjadi lebih baik setiap harinya (sulit ya?!). yakinlah kita pasti bisa...

Inspiiring Group

Grup yang menginspirasi... itu pendapat saya. Teman-teman boleh protes kalau tidak setuju :D...

Historisnya, grup ini dipelopori oleh seorang dosen wali sekelompok mahasiswa matematika angkatan 2003. Beliau tak lain Dr. Hizir Sofyan, seorang dosen statistika yang sekaligus ketua jurusan Matematika pada fakultas MIPA Unsyiah.

Grup ini diberi nama ‘berlinale’. Seorang mahasiswa pernah menanyakan kenapa nama itu yang dipilih. Ternyata berlinale adalah nama kota di Jerman, dimana sang dosen pernah tinggal disana selama beberapa tahun ketika menempuh sekolah magister dan doktornya.

Berbicara tentang grup berlinale, berari berbicara tentang pelopornya, ya... Pak Hizir tentunya. Saya kagum dengan antusiasme beliau dengan usahanya memberdayakan mahasiswa dibawah perwaliannya. Sekalipun program-program yang direncanakan dan diusulkan tidak jalan seluruhnya, tapi saya yakin banyak diantara kami yang merasa perwalian dengan beliau sangat bermakna. Benar-benar ‘coaching’ yang sangat memotivasi.

Ada teman yang bilang ‘coaching’ dengan pak Hizir itu “memanusiakan mahasiswa”.

Saya setuju, menurut teman-teman gimana?
Ayo dong! Tidak ada salahnya kan mengomentari grup kita sendiri. hitung-hitung belajar berargumen (beropini). Ga perlu panjang-panjang. Yang penting mewakilkan kata hati...

Salah satu program yang kami jalankan dalam grup adalah melakukan sms berantai, dengan sms-sms kata bijak. Sms yang dikirimkan Pak Hizir itu, diteruskan oleh seorang teman yang ditunjuk kepada kedua teman lainnya. Kemudian kedua teman tadi masing-masing mengirim ke dua teman lainnya dalam grup. Begitu seterusnya sampai semua teman-teman menerima sms bijak tersebut.

Hingga saat ini ada 11 sms yang telah dikirimkan dengan sistem ini. Memang belum banyak. Tapi insyaAllah bermanfaat.

Kesebelas sms tersebut saya sertakan di sini, juga ada komentar saya tentangnya. Komentar saya tidak perlu diperhatikan, yang penting kata bijaknya, he...!

Ini dia kesebelas sms tersebut:
1. say to your self: here is the opportunity for me to act like never before, my own power, my own ability to do whatever is my goal and my objective.
(iya, karena kesempatan yang sama tidak pernah datang dua kali, karena itu kalau sedang melakukan sesuatu lakukanlah dengan sebaik-baiknya)

2. tress and flowers grow in silence, star and moon move in silence, God is the friend of silence. Semua bergerak dalam hening, Allah menemani keheningan Anda.
(benar, kadang kita butuh waktu untuk hening dan menyendiri, mengevaluasi dan memaknai setiap “keramaian” yang kita ikut serta di dalamnya)

3. trust your talent, trust yourself, yakinlah dengan kemampuan diri Anda, bukankah Allah berfirman ‘Aku seperti persangkaan hambaKu terhadapKu’.
(yup, keyakinan harus dimulai dari diri sendiri, kalau kita yakin dengan kemampuan sendiri, orang lain pun tidak ragu untuk menitipkan amanah pada kita)

4. ada dua indikator yang menandakan manusia paling produktif, yaitu yang mampu mengelola dirinya dengan baik dan mengelola waktunya dengan efektif.
(hiks.., kata-kata ini adalah sesuatu yang paling menusuk untuk mengukur diri sendiri, sekaligus paling sulit untuk diingat setiap saat)

5. sala satu time killer yang paling berbahaya adalah kegiatan Anda memindahkan tombol chanel TV dari satu saluran ke saluran yang lain dengan program yang tidak mendidik.
(saya jarang menonton tv... kasiannya, jangankan program yang tidak mendidik, program yang mendidik pun saya jarang nonton, tapi saya masih ingat nama dan isi beberapa program yang dulunya saya gandrungi)

6. jangan bermain-main sewaktu bekerja, tapi lakukanlah dengan sebaik-baiknya dan niatkanlah sebagai ibadah. Jadikanlah pekerjaan sebagai game yang fun. Niscaya kita mendapat kenikmatan dan tidak akan bosan.
(seringnya: kita berharap waktu kerja itu cepat berlalu, waktu santai itu amat menyenangkan, pekerjaan pun menjadi beban. Padahal: bekerja itu membuat kita aktif, sinap-sinap kita bercahaya, aura kita memancar, potensi kita tertantang, pengalaman kita bertambah, dan waktu pun jadi bermanfaat)

7. together the high times get better. Together the low times seem lesser. Dengan kebersamaan kendala menjadi menjadi ringan dan kesemptan menjadi lebih besar.
(begitulah, kebersamaan (ukhuwah) selalu menguatkan dimanapun kita berada, sekalipun jarak memisahkan hati pasti terasa dekat dan bisa saling menguatkan)

8. can you survive alone? Can you excel alone? Jawabannya tentu tidak mungkin. Ayo kita bantu orang lain agar mereka membantu kita menjadi lebih baik setiap hari.
(setuju, karena ketika kita memberi satu yakinlah kita akan mendapat 10 balasan dari apa yang kita beri, langsung atau pun tidak. Memberi, membantu, mengurangi kesulitan orang lain adalah hal-hal paling menguntungkan untuk dikerjakan. Semoga kita senantiasa dapat memetik pelajaran dari setiap hal yang kita lihat, dengar, dan rasakan.
Kalo mau sukses kita harus bersama, beresama-sama kita pasti sukses)

9. love is a second live, it grows in the soul, warms every vein, and beats in every pulse. Cinta itu hidup dan menjalar bersama darah dalam setiap sendi dan nafas.
(waduh, kalau yang ini saya kurang paham, tapi yang pasti, cinta itu membuat kita mudah untuk memaafkan, cinta itu mampu melelehkan sikap paling dingin sekalipun, cinta itu bisa membuat kita melakukan apa saja, karena itu kalau mau mencintai, cintailah yang Maha Baik supaya kita selalu termotivasi untuk melakukan kebaikan (maaf kalau tidak nyambung... hehe))

10. terkadang orang meremehkan Anda, menganggap Anda bukan siapa-siapa, no problem. Have a self esteem, keep going, keep reading, keep moving. Allah is with you.
(Dunia memang seperti itu, penuh dengan prasangka, tapi jangan sampai perkiraan orang lain membuat kita lupa akan tujuan-tujuan, mimpi, dan akhir yang ingin kita capai ...’anjing menggonggong kafilah berlalu’... jangan ragu jika kita memang benar, jangan takut jika tujuan kita pasti, selalu belajar dan kontinue mengevaluasi, insyaAllah kita menang)

11. the worst bankrupt in the world is the person who lost his enthusiasm. Kebangkrutan terbesar di dunia adalah hilangnya harapan pada hari esok dan dari diri kita.
(betul. Tanpa antusiasme sulit bagi kita untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Lebih jauh, mencapai tujuan yang kita punya. Antusiasme akan membedakan apakah kita punya mimpi atau tidak)

Semoga testimonial ini bermanfaat. Menurut teman2 gimana?

Semoga kita bisa menjadi bermanfaat dalam hidup kita. Bermanfaat untuk orang lain, dan menjadi lebih baik setiap harinya (sulit ya?!). yakinlah kita pasti bisa...

Lessons learned a week ago... :)

Beberapa hari yang lalu kak Esti kasih tugas untuk telp Pak Deni Suryana, public relation-nya Hermes Palace, dan dokter Andri untuk nge-record suara mereka, kiat-kiat mereka sebagaimana profesinya. Targetnya adalah dua orang seminggu. Kata kak Esti, dia mau liat hasil kerja ku.

Setelah semua selesai, tipsnya pun putar perdana hari Jumat. Mengenai cara kerjaku, kata kak esti aku dapat nilai merah, karena aku suka mengulur pekerjaan dan tidak cekatan. Tapi sehari setelah itu, kak Esti ke radio dan dengerein tipsnya. Trus dia sms lagi. Katanya tips buatanku bagus... hehe tambah jempolnya lagi...

Padahal kan aku cuma ganti backsoundnya aja. Alhamdulillah, mudah-mudahan yang dengar juga suka. Semuanya nggak lepas dari bantuan bang Yan, dan teori yang dikasih kak Esti hari rabu itu... thanks banget... 

Memang dalam bekerja, selama ini aku hanya mengandalkan ketelitian. Memang benar kalau aku masih suka menunda kerjaan. Buktinya, proposal sampai sekarang belum kesentuh. Padahal akhir semester udah di depan mata.

Ternyata ketelitian saja tidak cukup. Sekalipun pekerjaan itu sangat rapi hasilnya, tapi kalau selesainya telat... sama aja... kalah waktu sama yang lain.

Aku tidak cekatan, memang betul. Karena mempertimbangkan sempurna rapinya makanya pekerjaan jadi lambat selesainya. Tidak bersegera melakukan ketika bisa juga masih ada pada diriku... hiks.

Sms kak Esti hari itu (tentang nilai merah yang kudapat) aku simpan dulu ya. Mudah2an setiap dibaca jadi ingat dan sedikit-sedikit bisa merubah diri jadi lebih baik. Amiin.

(Oya, ada satu kerjaan yang belum kelar, emm.., bahan untuk Seurunee Kalee... ampun deh...)

Kita beralih ke kesalahan yang lain... (hehe..., cem antero kini aje...)

Sabtu tadi, seharusnya pak Mirza Fuadi dari Graha Triya Interior akan mengisi untuk talkshow arsitektur Mix n Max. Ga taunya lampu mati sekitar jam delapan. Gitu juga dengan pemancar. Waktu itu lagi di rumah, masih mantau 101.6 fm. Aku langsung sms Iwan n minta tolong dia untuk nanya ke PLN jam berapa lampunya hidup lagi. Supaya dia juga bisa langsung konfirm ke Pak Mirza bahwa talkshow diundurkan karena mati lampu. Dan Iwan dengan baik hati mengikuti instruksiku... hehe. Maaf Wan, dirimu jadi ikut terlibat...

Ternyata memang itu keputusan yang salah, keputusan bahwa talkshow itu diundur atau dibatalkan siar. Sekitar jam 11 aku nyampe di radio dan nemuin bang Aril. Ngomong dan ngomong. Dan aku jadi ingat lagi ternyata ketentuannya seperti ini: kalo setiap program KBR akan siar sekalipun mati lampu, baik studio maupun pemancarnya. Pertimbangan untuk tetap menjalankan talkshow dalam keadaan mati lampu itu adalah karena kita sudah mengundang narasumber dan boleh jadi si narasumber sudah membatalkan banyak janji untuk bisa ke antero, gitu kata bang Aril. Dan banyak deh pertimbangan yang lain.

One thing, i like the way he told my fault.. better than ‘another one way’. Tidak menghakimi tapi menyadarkan. Makes me want to do something better. Kalau kata kak Yuni sih bikin orang klepek-klepek... ayam sayur kalee... hiperbola dikit boleh ya hehe. Mudah-mudahan cara ini bisa ditiru oleh manajer yang lain...

After all, maaf banget untuk kealpaan dan kecerobohan ini. Maaf memang ga akan membuat talkshow yang dibatalin kemudian akan siar dengan sendirinya, tapi setidaknya kita jadi ingat kalau pernah berbuat berbuat salah dalam hal ini. N thanks untuk tegurannya .

Oya, kalo lagi online dan mo denger antero, bisa koq, live streamin’nya ada di www.radioantero.com... Dengar ya... !


Satu pujian, dua kesalahan, satu pekerjaan masih tunda... lebih dari itu banyak sekali hal yang bertambah dalam diri kita jika kita mau melihat lebih dalam (ciee... )


Selamat memaknai waktu :)

Salam

Jumat, 02 November 2007

Emm... Penting ne!

1. BEKAS BOTOL AQUA
 Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan
 memakai dan memakai ulang botol plastik (Aqua, VIT,
 etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor.
 Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol
 (disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or
 PET) yang dipakai di botol2 ini mengandung zat2
 karsinogen (atau DEHA).
 Botol ini aman untuk dipakai 1-2 kali saja, jika
 anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh lebih dari
 seminggu, dan harus ditaruh di tempat yang jauh
 dari matahari.

Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan
plastik rusak dan zat karsinogen itu bisa masuk ke
air yang kita minum.
Lebih baik membeli botol air yang memang untuk
dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.

2. PENGGEMAR SATE
 Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun
 setelahnya. Karena ketika kita makan sate sebetulnya
 ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang yang
 dapat menyebabkan kanker.

 Untuk itu kita punya obatnya yaitu timun yang
 disarankan untuk dimakan setelah makan sate. Karena
 sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker)
 tetapi timun ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan
 lupa makan timun setelah makan sate.


3. UDANG DAN VITAMIN C
 Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C.
 Karena ini akan menyebabkan keracunan dari racun
 Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi dari Udang
 dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat keracunan
 yang fatal dalam hitungan jam.

 4. MIE INSTAN
 Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya
 selang waktu paling tidak 3 (tiga) hari setelah Anda
 mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan
 mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran,
 ternyata terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu
 sebabnya mengapa mi instan tidak lengket satu sama lainnya ketika
 dimasak. Konsumsi mie instan setiap hari akan
 meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti
 kanker. Seseorang, karena begitu sibuknya dalam
 berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak,
 sehingga diputuskannya untuk
 mengkonsumsi mi instan setiap hari. Akhirnya dia
 menderita kanker. Dokternya mengatakan bahwa hal ini
 disebabkan karena adanya lilin dalam mi instan
 tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh
 kita memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk
 membersihkan lilin tersebut.

 5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN
 Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang
 sehari-hari kita konsumsi. Bagi sebagian besar
 orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus makanan
 dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan.
 Sebetulnya tidak tepat begitu, tergantung jenis
 bahan kemasan. Sebaiknya mulai sekarang Anda cermat memilik kemasan
 makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi
 kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman,
 promosi, dan informasi. Ada begitu banyak
bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada
makanan, yaitu kemasan yang bersentuhan langsung
dengan makanan. Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang
dikemasnya. Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang
perlu Anda waspadai.

A. Kertas.
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas
koran dan majalah) yang sering digunakan untuk
membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal
(Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh
manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan
atau pencernaan menuju sistem peredaran darah dan
kemudian menyebar ke berbagai jaringan lain, seperti: ginjal, hati, otak,
saraf dan tulang. Keracunan timbal pada orang dewasa
ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat),
pain (sakit) & paralysis kelumpuhan).

Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan
 akut. Untuk terhindar dari makanan yang
 terkontaminasi logam berat timbal, memang
 susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti
 pisang goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang
 dibungkus dengan koran karena pengetahuan yang
 kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan
 berlemak mempermudah berpindahnya timbal makanan
 tsb. Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan
 jajanan tersebut di atas piring.
 

B.Styrofoam
 Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah
 menjadi salah satu pilihan yang paling populer dalam
 bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan
 bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam
 yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi
 pilihan bisnis pangan karena mampu mencegah
 kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang. Selain itu,
 bahan tersebut juga mampu mempertahankan panas dan
 dingin tetapi tetap nyaman dipegang, mempertahankan
 kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya
 murah, lebih aman, serta ringan. Pada Juli 2001,
Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang
 mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan
 sangat berbahaya. Residu itu dapat menyebabkan
 endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang terjadi akibat adanya
 gangguan pada sistem endokrinologi dan reproduksi
 manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.